TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia meraih 2 emas dan 1 perak dari cabang angkat besi, dalam hari pertama pesta olahraga Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017, Sabtu 13 Mei, yang digelar di Baku, Azerbaijan. Dua emas dipersembahkan oleh lifter Wijoyo Surahmat di kelas 56 kg putra, dan Sri Wahyuni di kelas 48 kg putri.
Dalam ajang ISG IV 2017 ini Wijoyo Surahmat membuat angkatan total 261 kg, masing-masing 116 kg di angkatan snatch dan 145 kg di angkatan clean and jerk. Sementara Sri Wahyuni membuat total angkatan 186 kg, dengan rincian 106 kg di snatch dan 80 kg di clean and jerk.
Sri Wahyuni adalah juara di nomor yang sama dalam pergelaran ISG III Palembang 2013. Lifter putri ini merupakan peraih perak dalam pergelaran Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, Brasil.
"Hasil di ISG Baku ini hanyalah sasaran antara, karena target sesungguhnya adalah untuk SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Namun saya tetap bangga, karena mampu mempersembahkan emas untuk Indonesia. Ini juga kadountuk anak saya yang genap berusia 8 bulan," kata Wijoyo, lifter asal Blora, Jateng.
PB Persatuan Angkat Besi dan Angkat Berat Indonesia (PABBSI) menargetkan 3 emas bagi tim Indonesia, dalam keikutsertaan di ISG IV 2017 ini.
Sementara 1 perak bagi Indonesia dari cabang angkat besi ISG IV 2017, dihasilkan dari lifter M. Furqon yang juga bertanding di kelas 56 kg putra. Furqon membuat angkatan total 256 kg, masing-masing 115 dari snacth dan 141 dari clean and jerk.
"Saya pikir target 3 emas sangat realistis untuk cabang angkat besi di ISG IV 2017 ini. Jika target terpenuhi, artinya kita sudah berada pada jalur pembinaan yang benar untuk persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," ujar Joko Pramono, Wakil Ketua Umum PB PABBSI.
DONNY WINARDI