TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir membidik gelar Asian Games 2018 setelah menyabet juara Indonesia Open 2017.
"Saya masih ingin satu target lagi, gelar yang belum tercapai, mungkin di akhir karier saya. Saya ingin juara Asian Games," kata Liliyana setelah pertandingan final di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Mereka menjadi kampiun dengan mengalahkan setelah mengalahkan pasangan Cina, Zheng Siwei/Chen Qingchen, 22-20, 21-15 selama 45 menit pertandingan final.
Liliyana mengaku belum puas meraih medali perak dalam Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, bersama Tontowi. "Kami berharap penampilan kami terus stabil walaupun harus melewati beberapa kejuaraan, termasuk Kejuaran Dunia," kata dia yang masih menjalani perawatan cedera lutut kanannya.
Liliyana berharap peluang merebut gelar juara Asian Games 2018 semakin besar menyusul Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan multi-cabang olahraga tertinggi di benua Asia itu. "Walaupun pertandingan Asian Games nanti akan berlangsung di Stadion Istora, kami berharap rejeki kami juga baru karena stadion Istora juga baru," kata pemain yang akrab disapa Butet ini.
Tontowi/Liliyana akan melanjutkan perjuangan mereka dalam turnamen super series Australia Terbuka 2017 yang akan berlangsung di Sydney, Australia, pada 20-25 Juni.
Mereka sukses meraih gelar Indonesia Open setelah penantian selama enam tahun berturut-turut sejak Indonesia Terbuka 2011. "Ternyata, Istora itu angker buat saya, sedangkan di Jakarta Convention Center tidak," kata Butet yang merujuk pada perjuangannya bersama Tontowi dalam Indonesia Open di Stadion Istora Senayan, Jakarta sejak 2011.
Meskipun baru pertama meraih kemenangan bersama Tontowi, Liliyana telah dua kali meraih gelar juara Indonesia Open. Pada Indonesia Terbuka 2005, ia meraih gelar juara ganda campuran bersama Nova Widianto dengan mengalahkan sesama pasangan Indonesia Anggun Nugroho/Yunita Tetty 15-13, 15-1.
Gelar juara dalam Indonesia Open Terbuka lainnya diraih Liliyana pada 2008 saat berpasangan dengan Vita Marissa pada nomor ganda putri.
Kemenangan bersama Tontowi dalam Indonesia Open 2017 sekaligus mengakhiri puasa gelar tuan rumah selama empat tahun dalam turnamen tingkat super series premier itu. Indonesia terakhir kali meraih gelar juara kandang turnamen tingkat super series premier itu pada 2013 lewat Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
ANTARA