TEMPO.CO, Jakarta - Christopher Rungkat akhirnya mampu merasakan persaingan Wimbledon 2017. Petenis berusia 27 tahun itu berpasangan dengan Daniel Taro dari Jepang dan tampil di babak kualifikasi ganda, pada Senin lalu waktu setempat.
Christo mempunyai modal peringkat ganda ke-131 dunia—seperti dilansir asosiasi tenis profesional (ATP) pekan lalu—setelah berjuang dengan mengikuti tur turnamen dalam enam bulan terakhir. Dia menggandeng Taro, petenis Jepang kelahiran Amerika Serikat, yang lolos babak utama Wimbledon untuk tunggal. Namun Taro bukan pemain yang fokus di ganda dan peringkatnya jauh di bawah, ke-1.197 ganda dunia.
Duet dadakan itu akhirnya harus menelan pil pahit dengan tersingkir di babak pertama kualifikasi yang digelar di The Bank of England Sport Centre, Senin lalu. Lokasi pertandingan berada sekitar 6 kilometer dari All England Lawn Tennis and Croquet Club, yang menjadi tempat penyelenggaraan turnamen Grand Slam Wimbledon. Christo/Taro takluk oleh pasangan Swedia, Jonas Brunstrom/Andreas Siljestrom, yang menjadi unggulan kedelapan dengan 5-7, 3-6.
“Tadinya berharap bisa lolos ke babak utama,” ucap Christo, seperti dilansir humas Persatuan Lawn Tenis Indonesia, Selasa lalu. “Bersyukur saja bisa kembali masuk babak kualifikasi Grand Slam, meski tidak sesuai skenario awal.”
Sebenarnya rencana Christo untuk masuk kualifikasi Wimbledon sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Sejak akhir tahun lalu, dia terus mengikuti berbagai turnamen, dari turnamen di Amerika Serikat, Cina, kemudian Eropa. Dia berduet dengan pasangan tetapnya dari India, Jeevan Neduncheziyan. Namun pasangan yang telah menyandang predikat tiga finalis ATP Challenger itu menuai hasil buruk dalam tiga kejuaraan lapangan tanah liat menjelang Grand Slam Prancis Terbuka, bulan lalu.
Masih ada waktu tersisa, keduanya pun terpaksa berpisah sementara menuju Grand Slam Wimbledon untuk memperbaiki peringkat ganda masing-masing. Neduncheziyan bertahan di Eropa untuk mengikuti musim kompetisi lapangan rumput di Inggris. Namun usahanya kandas untuk menambah poin peringkat lantaran selalu tersingkir di babak pertama pada tiga kejuaraan pemanasan Wimbledon di Surbiton, Nottingham, dan Ikley.
Sebaliknya, Christo sukses memenangi gelar juara ganda ITF Future di Kairuzawa, Jepang, bersama pasangan lama wakil tuan rumah, Toshihide Matsui. Dia juga merebut trofi pertama di level ATP Challenger di Lisbon, Portugal, bersama petenis Afrika Selatan, Ruan Roelofse. Dua kemenangan tersebut mendongkrak peringkat Christo.
Saat-saat terakhir pendaftaran kualifikasi Wimbledon ditutup akhir pekan lalu, Christo tak bisa bersanding dengan Neduncheziyan. Pemain India yang menempati peringkat ke-95 ganda dunia itu menemukan pasangan baru asal Korea Selatan, Chung Hyeon. Mereka beruntung bisa langsung lolos ke babak utama Wimbledon. Adapun Christo akhirnya bisa menggandeng Taro. “Untungnya dia tetap mau bermain di babak penyisihan nomor ganda, meski sudah masuk babak utama di tunggal,” kata Christo.
Sayang, mereka langsung tersingkir di laga perdananya. Dengan hasil ini, Christopher Rungkat tak patah arang. Kini, dia mengejar peringkat papan atas 100 dunia untuk bisa lolos kualifikasi Amerika Serikat Terbuka pada Agustus mendatang.
NUR HARYANTO