TEMPO.CO, Jakarta - Di mata Daud Yordan, Manny Pacquiao sebenarnya lebih layak memenangi pertarungan tinju dunia melawan Jeff Horn. Kemenangan Horn lebih disebabkan karena statusnya sebagai petinju tuan rumah di Brisbane, Australia.
"Menurut saya, Horn menang karena statusnya sebagai petinju tuan rumah. Kemenangan Pacquiao dirampok. Secara kualitas, Pacquiao masih lebih unggul dibandingkan Horn. Dia juga lebih agresif dan pukulannya lebih banyak masuk. Hanya karena faktor tuan rumah saja Pacquiao jadi dikalahkan," kata Daud.
Baca: Tinju Dunia: Hitungan Komputer, Pukulan Pacquiao Lebih Banyak
Namun ada sisi lain yang lebih penting bagi Daud, ketimbang sekadar menang-kalah. Kesanggupan Pacquiao untuk bertarung 12 ronde dalam usia yang tak lagi muda untuk petinju, patut dijadikan contoh.
"Kebanyakan petinju Indonesia, saat masuk usia 30 tahun sudah merasa tua. Seharusnya kita berkaca kepada Pacquiao, bagaimana dia bisa begitu bugar untuk bertarung dengan keras selama 12 ronde. Kalau dikatakan dia mulai melambat, ya itu karena memang dia sudah tua. Namun secara umum, penampilanya masih lebih bugar dibandingkan Horn yang sembilan tahun lebih muda," kata Daud lagi.
Baca: Tinju Dunia: Dikalahkan Horn, Pacquiao Pertimbangkan Tarung Ulang
Pacquiao berniat melakukan laga ulang tinju dunia melawan Horn. Namun belum dipastikan kapan laga ulang tersebut akan digelar. Menurut Daud Yordan, Pacquiao layak diberi kesempatan tanding ulang untuk merebut kembali sabuk juara tinju dunia yang direbut Horn.
DONNY WINARDI