TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts tidak setuju dengan penggunaan wasit asing di putaran kedua Liga 1. Menurut dia, keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB ), selaku operator Liga 1 musim 2017, yang akan menggunakan jasa wasit asal Asia atau Eropa pada putaran kedua kompetisi, adalah langkah yang keliru.
Baca Juga: Liga 1 Putaran Kedua Pakai Wasit Asing, Begini Kata Bali United
"Indonesia tidak membutuhkan wasit asing, banyak wasit muda bertalenta di sini," katanya seusai menjalani latihan di lapangan Tri Sakti, Kuta, Kamis, 27 Juli 2017.
Menurut Rene Alberts, yang dibutuhkan kompetisi sepak bola Indonesia adalah Video Assistant Referee (VAR) atau tayangan ulang. "Wasit sekarang sepertinya banyak ditekan pihak-pihak tertentu saat pertandingan. Jadi saat memberikan keputusan itu tidak sesuai dengan yang adil," ujarnya.
Alberts berpendapat penerapan VAR bisa mendorong wasit lebih tegas mengeluarkan keputusan. "Jadi kalau ada keraguan mereka bisa lihat video, dan dibantu asisten wasit. VAR bisa dilihat secara saksama langsung, apa yang sudah terjadi," katanya. Dia khawatir penggunaan wasit asing di Liga 1 justru akan dimanfaatkan jaringan perjudian internasional. "Kita tidak tahu nanti jadinya apa," katanya.
Hingga pekan ke-15 Liga 1, laporan tentang kepemimpinan wasit selalu masuk ke LIB. Dalam sesi jumpa pers seusai laga, para pelatih yang timnya merasa dirugikan dengan keputusan wasit selalu mengeluh kepada kalangan media.
Simak Juga: 18 Wasit dan Asisten Wasit Liga 1 dan Liga 2 Diberhentikan
Karena itu, untuk meningkatkan kualitas kompetisi Liga 1, PT LIB memutuskan memakai jasa wasit dari Asia dan Eropa di putaran kedua yang berlangsung mulai 4 Agustus 2017. Nantinya, sekitar 50 persen pertandingan per pekan, khususnya laga dengan tensi tinggi, akan dipimpin wasit asing.
BRAM SETIAWAN