TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bintang tinju dunia asal Filipina, Manny Pacquiao, ternyata sudah terdaftar sebagai anggota pasukan cadangan angkatan darat sejak 2006. Sebab itu dia berani mengatakan ingin ikut bertempur melawan ISIS jika memang diperlukan. Pacquiao mengunjungi pasukan Filipina di Marawi pada Sabtu, 29 Juli 2017.
Pacquiao yang sekarang menjadi senator di negaranya, mengunjungi pasukan Filipina yang sedang bertugas di Marawi, Filipina selatan, untuk memberantas pemberontak ISIS. Perang Marawi yang berlangsung sejak Mei 2017, sudah menewaskan 630 orang yang terdiri atas 471 milisi pemberontak Maute yang berafiliasi dengan ISIS, 45 warga sipil, dan 114 tentara pemerintah.
Baca: Manny Pacquiao Kunjungi Pasukan Filipina di Marawi
"Saya berharap bisa kembali ke sini dan memberikan ucapan selamat kepada kalian ketika perang telah selesai dan jika perang belum berakhir, saya akan kembali. Selanjutnya, saya akan ikut berperang," ujar Pacquiao dalam kunjungannya di Marawi.
Manny Pacquiao dalam pertarungan terakhirnya melawan Jeff Horn pada 2 Juli 2017 di Brisbane, Australia. (Reuters)
Pacquiao menambahkan, supaya pasukan Filipina tidak menyerah. Dia mengibaratkan perang Marawi seperti pertandingan tinju yang sudah memasuki ronde akhir.
Baca: Tinju Dunia: Setelah Pacquiao Kalah, Sang Istri Ingin Dia Pensiun
"Jangan menyerah karena tugas kalian semua hampir selesai. Ibarat pertandingan tinju, perang ini hanya tinggal menyisakan tiga ronde. Sebentar lagi selesai, maka tuntaskanlah dan jangan kalah," ujar Pacquiao menambahkan dalam nada bercanda.
Manny Pacquiao merupakan satu-satunya orang yang pernah menjuarai delapan kelas berbeda di lima badan tinju dunia. Dalam kunjungan di Marawi tersebut, dia dianugerahi pangkat kehormatan sebagai letnan kolonel.
ABS-CBN | THE SUN | DONNY WINARDI