Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asian Games 2018: Angkat Besi Keluhkan Soal Dukungan Pemerintah

image-gnews
Lifter Indonesia Deni menunjukkan medali emas serta mencium barbel seusai penganugerahan medali angkat besi putra nomor 59 kg SEA Games XXIX Kuala Lumpur di MITEC, Kuala Lumpur, Malaysia, 29 Agustus 2017. ANTARA FOTO
Lifter Indonesia Deni menunjukkan medali emas serta mencium barbel seusai penganugerahan medali angkat besi putra nomor 59 kg SEA Games XXIX Kuala Lumpur di MITEC, Kuala Lumpur, Malaysia, 29 Agustus 2017. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cabang Olahraga angkat besi akan menjadi salah satu andalan Indonesia di Asian Games 2018, yang akan digelar di Jakarta dan Palembang. Ada sejumlah catatan dari pengurus cabang ini terkait kesiapan atletnya.

Menurut Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Aangkat Besi Binaraga Seluruh Indonesia, Alamsyah Wijaya, evaluasi sudah dilakukan setelah atlet tampil di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, bulan lalu.

PB PABBSI cukup puas dengan pencapaian atlet. Dari lima atlet yang dikirim, Indonesia meraih dua emas dan dua perak.

Meski begitu, raihan emas didapat dari nomor yang di luar target awalan. Lifter Eko Yuli Irawan yang ditargetkan meraih emas, justru hanya meraih perak.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Aangkat Besi Binaraga Seluruh Indonesia, Alamsyah Wijaya, mengatakan hasil tersebut bukan suatu kekalahan besar.

"Dia dikalahkan oleh (lifter) yang juga ada di level yang sama dengan dia," kata Alamsyah saat dihubungi Tempo, Rabu, 13 September 2017.

Eko Yuli kalah dari atlet Vietnam, Trinh Van Vinh, dengan selisih tipis total angkatan 306-307 kg dalam pertandingan kelas 62 kilogram senior putra.

Alamsyah mengatakan di cabang angkat besi, Indonesia adalah salah satu kekuatan di dunia. Karena itu, ketika bertanding, urusan teknik dan semacamnya bukan lagi masalah utama. Justru yang harus disiapkan adalah kesiapan psikis dan mental tiap atlet sebelum bertanding.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjelang SEA Games 2017, ia menilai para atlet masih kekurangan dukungan dari pemerintah. "Fasilitas pendukung nggak ada. Recovery medic nggak ada di situ, kami harus cari di luar dengan biaya sendiri. Sedangkan minta lewat (Satlak) prima prosesnya lama," kata Alamsyah.

Selain itu, Alamsyah mengeluhkan soal telatnya pembayaran biaya makan dan konsumsi tiap atlet selama persiapan hingga saat SEA Games. Menurut dia, terhitung sejak Januari 2017, biaya akomodasi tiap atlet masih belum dilunasi. Padahal per harinya, tiap atlet dijatah Rp 500 ribu yang dibayarkan ke hotel tempat mereka tinggal.

Sedikit banyak, Alamsyah mengatakan hal ini kan mempengaruhi kesiapan diri para atlet. Padahal seharusnya, dengan level para atlet saat ini, seharusnya masalah seperti ini tak lagi ada. "Top class dunia itu kan siapa yang lebih siap, siapa yang menang. Bukan hanya masalah kuatnya si atlet tapi juga bagaimana persiapannya," kata Alamsyah.

Bahkan untuk masalah suplemen bagi para atlet juga belum dapat dipenuhi pemerintah. Namun, PB PABBSI memanfaatkan kerja sama dengan sponsor untuk memenuhi kebutuhan ini.

Permasalahan ini, menurut Alamsyah, telah disampaikan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga, pda rapat evaluasi. Saat ini, ia mengaku masih menunggu realisasi kementerian untuk setidaknya menyelesaikan masalah pencairan dana tersebut.

Cabang angkat besi meraih dua emas dan dua perak dalam SEA Games 2017 kemarin. Emas diraih oleh lifterDeni di nomor nomor 59 kilogram putra, dan di nomor 77 kilogram putra atas nama Ketut Ariana.

EGI ADYATAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kiat Atlet Angkat Besi, Nurul Akmal, Jaga Makanan selama Puasa Ramadan

1 hari lalu

Lifter Indonesia Nurul Akmal bersiap melakukan angkatan clear and jerk pada kesempatan pertama dalam pertandingan nomor +71 kilogram putri angkat berat SEA Games 2021 Vietnam di Hanoi Sports Training Centre, Hanoi, Vietnam, . Nurul mendapat medali perak setelah meraih total angkatan terbaik kedua 252 kilogram. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kiat Atlet Angkat Besi, Nurul Akmal, Jaga Makanan selama Puasa Ramadan

Atlet angkat besi Indonesia, Nurul Akmal, mengaku telah mengkonsumsi lebih banyak makanan berprotein selama bulan puasa Ramadan.


Rosan Roeslani: Angkat Besi Memiliki Peluang Besar Meraih Emas Olimpiade 2024

2 hari lalu

Lifter Rahmat Erwin Abdullah. Kredit: Pelatih Angkat Besi Indonesia Dirja Wiharja
Rosan Roeslani: Angkat Besi Memiliki Peluang Besar Meraih Emas Olimpiade 2024

Ketua Umum PB PABSI Rosan Roeslani berharap kontingen angkat besi Indonesia mampu menggondol medali emas pertama Olimpiade 2024 Paris.


Menpora Dito Ariotedjo Berharap Angkat Besi Pecah Telur dan Raih Medali Emas di Olimpiade 2024

29 hari lalu

Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah merayakan keberhasilannya meraih medali perunggu dalam cabor angkat besi 73 kg di Olimpiade Tokyo 2020, Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Rabu, 28 Juli 2021. Rahmat menambah medali bagi Indonesia. REUTERS/Edgard Garrido
Menpora Dito Ariotedjo Berharap Angkat Besi Pecah Telur dan Raih Medali Emas di Olimpiade 2024

Menpora RI Dito Ariotedjo berharap cabang olahraga angkat besi dapat pecah telur medali emas di Olimpiade 2024 Paris.


IWF World Cup 2024 Jadi Kualifikasi Terakhir Angkat Besi Menuju Olimpiade 2024, Atlet Indonesia Mana yang Berpeluang Lolos?

34 hari lalu

Lifter Rahmat Erwin Abdullah. Kredit: Pelatih Angkat Besi Indonesia Dirja Wiharja
IWF World Cup 2024 Jadi Kualifikasi Terakhir Angkat Besi Menuju Olimpiade 2024, Atlet Indonesia Mana yang Berpeluang Lolos?

Pelatih tim angkat besi Indonesia Dirja Wiharja menyatakan tim asuhannya matang menatap kualifikasi terakhir Olimpiade 2024.


Setelah Raih 3 Emas Kejuraan Angkat Besi Asia, Rahmat Erwin Abdullah Kini Tatap Kejuaraan Dunia

47 hari lalu

Rahmat Erwin Abdullah. ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA
Setelah Raih 3 Emas Kejuraan Angkat Besi Asia, Rahmat Erwin Abdullah Kini Tatap Kejuaraan Dunia

Setelah meraih tiga medali emas pada Kejuaraan Angkat Besi Asia di Uzbekistan, lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah kini menatap Kejuaraan Dunia.


Rahmat Erwin Abdullah Raih 3 Emas dan Pertajam Rekor Dunia di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024

51 hari lalu

Lifter putra Indonesia Rahmat Erwin Abdullah . ANTARA/M Risyal Hidayat
Rahmat Erwin Abdullah Raih 3 Emas dan Pertajam Rekor Dunia di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024

Lifter putra Indonesia Rahmat Erwin Abdullah berhasil meraih tiga emas sekaligus mempertajam rekor dunia dalam Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024.


Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

16 Januari 2024

Lisa Raema Rumbewas. AP/Wong Maye-E
Lifter Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal, Memiliki Riwayat Epilepsi, Apa Penyebabnya?

Pada 14 Januari 2024, lifter angkat besi Lisa Rumbewas meninggal di Jayapura. Ia memiliki riwayat penyakit epilepsi.


Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi menghadiri dialog bisnis bersama pengusaha/investor Vietnam pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Hotel Melia Hanoi, Vietnam. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.


Lifter Peraih 3 Medali Olimpiade Lisa Rumbewas Meninggal, Ibunda Cerita Momen-momen Terakhirnya

14 Januari 2024

Raema Lisa Rumbewas. ANTARA/AFP PHOTO
Lifter Peraih 3 Medali Olimpiade Lisa Rumbewas Meninggal, Ibunda Cerita Momen-momen Terakhirnya

Lifter Lisa Rumbewas yang pernah meraih tiga medali Olimpiade untuk Indonesia, mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu dinihari, 14 Jan


Olahraga Indonesia Berduka, Lisa Rumbewas, Lifter Peraih 3 Medali Olimpiade, Berpulang

14 Januari 2024

Lisa Raema Rumbewas. AP/Wong Maye-E
Olahraga Indonesia Berduka, Lisa Rumbewas, Lifter Peraih 3 Medali Olimpiade, Berpulang

Kabar duka datang dari cabang angkat besi Indonesia. Lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas, berpulang.