Kisah Perempuan Afganistan di Ring Tinju Olimpiade  

Reporter

Editor

Minggu, 12 Februari 2012 04:27 WIB

Sadaf Rahimi, petinju perempuan asal Afganistan

TEMPO.CO, Kabul -- Sadaf Rahimi tak cuma ingin bertanding memperebutkan medali dalam cabang tinju pada Olimpiade Musim Panas di London, Inggris, Juli mendatang. Wanita yang baru berusia 17 tahun itu juga ingin bertarung untuk memperjuangkan persamaan para wanita di negaranya, Afganistan.

Sebagian besar wanita Afganistan telah lama hanya menjadi warga kelas II dengan keharusan memakai kostum penutup kepala dan tubuhnya dalam busana burqa. Sebagian lain bahkan tidak boleh ke luar rumah.

Rahimi bertekad menjadi wanita Afganistan dengan wajah yang baru, meraih penghargaan, dan menjadi inspirasi buat rekan-rekannya di kampung halaman. Ia akan merebut peluang tersebut dalam musim panas ini di London ketika tinju wanita dipertandingkan untuk pertama kali dalam Olimpiade.

"Ketika kami berpartisipasi dalam kompetisi di luar, ada tekanan kepada kami," kata Rahimi ketika berlatih di sebuah tempat kebugaran di ibu kota Afganistan, Kabul, pekan lalu. "Tapi saya akan berusaha menunjukkan bahwa perempuan Afganistan bisa masuk ke dalam ring dan memberikan prestasi buat Afganistan," ujarnya.

Sesuai dengan norma untuk wanita di Afganistan, Rahimi memakai celana panjang hitam di Olimpiade London nanti untuk menutupi lututnya. Ia berlatih selama tiga hari, masing-masing beberapa jam, dalam satu pekan. Ia mengasah pukulannya di sebuah karung besar yang padat serta berlatih tanding dengan rekannya sesama petinju perempuan dan pelatihnya.

Mereka melapisi lantai sebuah ruangan dalam stadion Afganistan itu dengan karpet. Ruangan tersebut dulu menjadi tempat buat kelompok Taliban menghukum orang-orang yang mereka anggap bersalah.

Setelah Taliban melarang wanita ikut bertanding dalam kejuaraan olahraga, Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga menghukum Afganistan tak boleh mengikuti Olimpiade Musim Panas 2000 di Sydney. Setelah kekuasaan Taliban jatuh pada 2001, skors itu dicabut. Mereka bisa mengirim atlet wanitanya untuk pertama kali dalam sejarah di Olimpiade 2004 di Athena.

Rahimi, yang mendapat dukungan dari keluarganya di Kabul, menyusul jejak Robina Muqimyar, pelari wanita Afganistan yang bertanding di Olimpiade Athena. Atlet wanita lainnya, Mehboda Ahdyar, sebenarnya sudah siap tampil di Olimpiade Beijing empat tahun lalu, tapi kemudian gagal karena cedera.

"Saya tahu kalau pukulan dari lawan-lawanku di Olimpiade London 2012 akan sangat keras. Tapi saya sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk bertanding dan memenangi sebuah medali," kata Rahimi, yang mulai bertinju empat tahun lalu dan merebut perak dalam suatu kompetisi tinju di Tajikistan.

Meski penentangan masih keras, menurut pelatih tim tinju wanita Afganistan, Mohammad Saber Sharifi, semakin banyak wanita di sana yang meraih kesempatan tampil dalam kompetisi olahraga. Tim ini diresmikan oleh Komite Olimpiade Afganistan pada 2007 dan sampai saat ini ada lebih dari 24 petinju wanita yang bergabung.

Rahimi bertanding di kelas 54 kilogram dan bisa tampil di Olimpiade dengan mendapat jatah khusus wild card. Ia berencana terbang ke London pada 19 Februari nanti untuk berada di sana selama beberapa pekan. Mei nanti, ia akan mengikuti kejuaraan di Cina. Tapi, menang atau kalah di sana, ia akan tetap tampil di Olimpiade London.

"Sadaf Rahimi adalah satu-satunya perempuan yang akan berpartisipasi dalam pertandingan ini," kata Sharifi. "Ia akan mewakili seluruh wanita Afganistan."

Adapun atlet pertama Afganistan yang meraih medali di Olimpiade adalah Rohullah Nikpai. Ia merebut perunggu di cabang bela diri taekwondo pada 2008.

AP | TIMES | PRASETYO

Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya