Fasilitas buat Atlet PON Payah, buat Wartawan Wah

Reporter

Minggu, 9 September 2012 14:25 WIB

Pekerja menyelesaikan pembangunan wisma atlet PON XVIII/2012 di Tangkerang, Pekanbaru, Riau, (30/5). Jelang pelaksanaan PON XVIII/2012, Riau mempersiapkan empat kompleks wisma atlet guna menampung atlet-atlet daerah yang akan berlaga pada even olahraga nasional tersebut. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Pekanbaru - Ada hal menarik soal fasilitas yang disediakan Panitia Pelaksana PON Riau ke-18. Fasilitas untuk atlet dan kontingen masih terus dikeluhkan. Namun tak demikian dengan fasilitas untuk wartawan. Panitia mampu menyediakan fasilitas lengkap dan sudah siap pakai untuk para peliput PON yang akan dibuka 11 September 2012.

Urusan media tampaknya memang menjadi fokus perhatian panitia. Di Media Center PON Riau misalnya, panitia benar benar membuat kerja wartawan menjadi nyaman. Berpusat di Gedung Perpustakaan Soeman HS, Jalan Sudirman, Pekanbaru, beragam fasilitas disediakan. Di tempat ini antara lain ada 100 kenderaan roda dua siap antar jemput, plus 10 bus untuk rombongan wartawan. Juga ada ruangan luas berlantai dua berpendingin lengkap dengan wi-fi.

Fasilitas lain, di samping petugas yang terlihat selalu sigap, juga tersedia 250 unit komputer. Ada pula mesin fotokopi dan fax gratis. Jurnal hasil-hasil pertandingan juga sudah disiapkan dan terus menerus yang terkoneksi dengan 18 Media Center di seluruh arena pertandingan. Di area ini juga dilengkapi ruang rileks dengan tempat tidur, karaoke, dan televisi serta pijat elektris. Tidak ketinggalan, nasi kotak, snack, dan minuman panas maupun dingin. Semua siap untuk 24 jam.

"Fasilitas ini (Media Center) benar benar bagus dan lengkap. Sangat membantu kerja wartawan," ujar Riyan Anggoro, dari lembaga berita nasional. Hal sama diungkapkan Umar, wartawan terbitan Jakarta. "Fasilitas dan pelayananan terbilang bagus," ujarnya.

Ardi, wartawan televisi nasional, justru jadi curiga. "Jangan-jangan ini strategi panitia. Masih banyak persiapan dan fasilitas lainnya, di luar media, yang masih minim. Urusan media malah terkesan diutamakan," katanya.

Penanggungjawab Media Center PON Riau, Nurul Huda, mengatakan fasilitas yang lengkap itu dimaksudkan untuk menunjang informasi PON secara luas. "Malah, bidang humas juga mendorong peliputan maksimal, salah satunya dengan cara melakukan pelatihan, work shop, dan diskusi peliputan bidang olahraga," kata Nurul Huda, "Semua untuk membantu kelancaran sekitar 1.800 wartawan terdaftar liputan PON Riau ini."

Lengkapnya fasilitas pelayanan wartawan ini, berbanding terbalik dengan fasilitas dan pelayanan, terlebih akomodasi, bagi atlet dan kontingen. Sejumlah kontingen mengeluhkan minimnya fasilitas, soal akomodasi maupun transportasi.

"Kami terpaksa menyewa rumah penduduk. Juga mencari sewa transportasi sendiri," ujar Humas Kontingen Jawa Timur, Indro Sulistyo, kepada Tempo.

Centang-perenangnya fasilitas dan pelayanan bagi para atlet juga dialami Kontingen Jawa Barat. Menurut Ofisial Jawa Barat, Yeyen Rusyana, pondokan dengan fasilitas seadanya serta minimnya akomodasi lainnya, menjadi masalah bagi para atlet dan kontingen yang berjumlah sekitar 320 orang itu. Karenanya, kata Yeyen, pihaknya terpaksa mengambil inisiatif, sebagian atlet dipindahkan penginapannya, termasuk juga dalam hal menyewa kenderaan.

"Terkesan fasilitas pelayanan asal-asalan. Padahal, kami juga membayar biaya akomodasi dan pondokan, bagi masing masing angota kontingen," kata Yeyen. Hari, atlet asal daerah ini, membenarkan. "Dari soal air hingga udara kamar yang pengap menjadi masalah serius. Pelayanan masih payah," ujarnya.

Untuk fasilitas akomodasi yang tak memuaskan ini, kontingen juga harus membayar. Ketua Pelaksana Pengurus Besar (PB) PON Riau, Syamsurizal, mengatakan pembayaran itu sesuai keputusan KONI bahwa panitia dan peserta saling berbagi beban setengah-setengah. Karena biaya akomodasi ditetapkan Rp 350 ribu per hari, maka peserta dipungut biaya sebesar kisaran Rp 175 ribu.

"Pihak kontingen sudah menyetujui pembayaran lima puluh persen biaya. jadi tidak ada masalah dan ini bukan kebijakan yang diambil setelah kontingen hadir di Riau, " kata Syamsurizal. "Jika soal keluhan dan kekurangan sana-sini, baik soal akomodasi, konsumsi, dan lain lain, kita mengakui hal itu bisa saja terjadi. Kita terus berupaya memperbaikinya."

JUPERNALIS SAMOSIR

Berita terkait

Lakukan Doping di PON 2016, Banding 6 Atlet Binaraga Ditolak  

6 September 2017

Lakukan Doping di PON 2016, Banding 6 Atlet Binaraga Ditolak  

Komisi Banding Anti-Doping Nasional menolak banding enam atlet binaraga yang diputus bersalah menggunakan doping dalam PON 2016 lalu.

Baca Selengkapnya

14 Atlet PON yang Doping Segera Disidangkan

14 Februari 2017

14 Atlet PON yang Doping Segera Disidangkan

Dewan Disiplin Anti-Doping Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar sidang tujuh atlet terduga menggunakan zat doping dalam PON XIX.

Baca Selengkapnya

Gubernur Jawa Barat Bagikan Bonus Rp 238 M buat Atlet PON  

8 Februari 2017

Gubernur Jawa Barat Bagikan Bonus Rp 238 M buat Atlet PON  

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bonus uang senilai Rp 238,032 miliar untuk atlet PON 2016.

Baca Selengkapnya

Freeport Sumbang Dana PON 2020 Rp 440 Miliar  

27 Januari 2017

Freeport Sumbang Dana PON 2020 Rp 440 Miliar  

Rencananya, dana itu akan digunakan untuk pembangunan kompleks olahraga Mimika.

Baca Selengkapnya

Kasus Doping PON XIX, Ini Langkah Dewan Disiplin Antidoping

16 Januari 2017

Kasus Doping PON XIX, Ini Langkah Dewan Disiplin Antidoping

Dewan Disiplin Antidoping menawarkan uji sampel kedua kepada
14 atlet pengguna doping saat PON XIX 2016 di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kasus Doping PON Jawa Barat, Atlet Ditawari Buka Sampel Kedua

16 Januari 2017

Kasus Doping PON Jawa Barat, Atlet Ditawari Buka Sampel Kedua

Dewan Disiplin Antidoping dibentuk untuk menindaklanjuti kecurangan 14 atlet PON Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Pemprov Bali Mulai Bagikan Sejumlah Bonus ke Atlet PON

20 Desember 2016

Pemprov Bali Mulai Bagikan Sejumlah Bonus ke Atlet PON

"Ini adalah capaian yang luar biasa dan sesuai dengan target yang diberikan."

Baca Selengkapnya

Plt Gubernur Soni Bakal Anggarkan Bonus Atlet Tahun Depan  

18 Desember 2016

Plt Gubernur Soni Bakal Anggarkan Bonus Atlet Tahun Depan  

Jumlah bonus atlet dikurangi karena ada ketentuan yang membatasi.

Baca Selengkapnya

Riau Tebar Bonus Rp 17,4 Miliar kepada Atlet PON XIX

15 Desember 2016

Riau Tebar Bonus Rp 17,4 Miliar kepada Atlet PON XIX

Bonus diberikan kepada atlet berpretasi mulai esok hari, khusunya mereka yang memiliki rekening Bank Riau.

Baca Selengkapnya

Atlet Papua Tagih Janji Bonus PON 2016

6 Desember 2016

Atlet Papua Tagih Janji Bonus PON 2016

Mereka menggelar aksinya dengan membawa medali yang diraih di kejuaraan PON Jawa Barat lalu serta spanduk-spanduk berisi tuntutan.

Baca Selengkapnya