TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) akan menggunakan jasa pelatih asal Kuba, Ernesto Moreno, untuk melatih tim nasional (timnas) tinju amatir Indonesia dalam menghadapi SEA Games ke-27 di Nay Pyi Taw, Myanmar, Desember mendatang.
"Kalau ingin mendapat emas, ya kita harus menggunakan pelatih yang terbaik," kata Wakil Sekretaris Jenderal PP Pertina, Martinez Dos Santos, kepada Tempo, Senin, 18 Februari 2013. Ernesto dianggap memenuhi kualifikasi karena pernah membawa empat petinju didikannya meraih emas di Olimpiade. Selain itu, sebanyak lima petinju juga pernah ia bawa menjuarai beberapa kejuaraan dunia.
Pelatih itu, kata Martinez, diharapkan menandatangani kontrak pada 1 Maret mendatang ini. Kontraknya akan berlaku hingga 31 Desember 2013. Hari ini Martinez akan berkoordinasi dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mengenai kontrak tersebut.
Ia mengatakan, Ernesto juga akan melatih petinju-petinju yang menjalani pelatihan di Kuba. Pertina sebelumnya memprogramkan atlet-atlet tinju nasional akan dikirim ke Kuba secara bergantian untuk menjalani latihan.
Menurut Martinez, sebanyak enam petinju akan diberangkatkan ke Kuba untuk berlatih di kloter awal. Pihaknya belum menentukan atlet-atlet yang akan diberangkatkan. "Mereka yang berangkat adalah tim elite," kata dia.
Seluruh dana, termasuk membayar pelatih, kata dia, dibiayai dari Satlak Prima. “Sebab, Satlak Prima yang memerintahkan Pertina menggunakan pelatih asing,” ia berujar.
PP Pertina menargetkan minimal memperoleh dua emas pada SEA Games di Myanmar, Desember mendatang. Pada SEA Games XXVI di Palembang pada 2011 lalu, cabang olahraga tinju menyumbang dua emas bagi Indonesia.
Dua emas itu diraih oleh Julio Bria, di kelas terbang putra (52 kilogram), dan Alex Tatontos di kelas menengah putra (75 kilogram). Sedangkan atlet putri yang menyumbangkan medali adalah Irene Sasihiang. Ia menyumbang medali perak di kelas 46 kilogram putri.
