TEMPO.CO, Jakarta- Pengurus Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI), Cahyo Adi, kembali aktif setelah sempat mengundurkan diri dari badan itu. Aktifnya Cahyo ditandai dengan keikutsertaannya dalam sidang dengar pendapat untuk kasus doping perenang Indonesia, Indra Gunawan.

Dalam sidang tertutup yang berlangsung di kantor LADI, Jakarta, Cahyo, Ketua Komite Disiplin LADI hadir bersama Pelaksana Ketua LADI Haryo Yuniarto. ”Permohanan pengunduran diri saya ditolak Kementerian Pemuda dan Olahraga,” kata Cahyo saat ditemui seusai memimpin sidang di Jakarta, kemarin. ”Alasannya, sampai sekarang LADI masih dibutuhkan.”

Cahyo menambahkan, dia telah mendapat surat balasan dari Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Yuli Mumpuni. Surat itu secara resmi menolak pengunduran diri Cahyo. Dia mengatakan, kasus Indra Gunawan ini menjadi salah satu alasan mengapa dirinya harus kembali aktif di LADI. ”Saya diminta menuntaskan kasus ini,” kata dia.

Bulan lalu, Cahyo dan dua pengurus lain, Ketua Umum Dwi Hatmisari Ambarukmi serta Bendahara Rusmadi mengundurkan diri. Mereka beralasan kesulitan menjalankan LADI lantaran tidak adanya dana untuk menjalankana roda organisasi itu.

Cahyo mengatakan, setidaknya ada beberapa agenda rutin LADI, yang harus dijalankan, seperti melakukan sosialisasi jenis doping baru, melakukan tes saat latihan (out of competition test), merekrut tenaga pengawas, dan mengawal agenda kejuaraan nasional atau internasional. Untuk melakukan agenda rutin itu, setidaknya diperlukan dana Rp 1,4 miliar per tahun. Sementara, menurut Cahyo, tahun ini pihaknya tidak mendapatkan dana.

GADI MAKITAN