Seorang Bonita, suporter perempuan klub Persebaya, menggendong boneka buaya, simbol Persebaya, saat aksi simpatik hari ulang tahun Persebaya ke 86 di jalan Grahadi, Surabaya, (18/6). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya, Baktiono, mendukung upaya Persebaya 1927 yang minta dikelola Pemerintah Kota Surabaya. Persebaya merupakan aset kota Surabaya yang potensinya bisa didongkrak menjadi lebih baik.
“Itu ikon Kota Surabaya. Apalagi suporternya kan dari seluruh Indonesia. Kita bisa memaksimalkan itu,” kata Baktiono kepada Tempo di ruang kerjanya, Selasa, 21 Januari 2014.
Menurut Baktiono, Pemkot Surabaya dapat memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mengelola Persebaya. Meski mungkin jumlahnya tak banyak, kualitas para pemain Persebaya akan lebih optimal. Sebab, tak ada lagi konflik internal yang dapat menghambat ruang gerak mereka.
Baktiono mengatakan Dewan tak punya kepentingan dalam hal ini. Persebaya dapat dibentuk sebagai sebuah badan usaha milik daerah (BUMD) ataupun unit pelayanan terpadu daerah (UPTD). “Terserahlah, yang penting dikelola Pemkot, bukan profesional atau kelompok dengan kepentingan tertentu.”
Menurut Baktiono, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini harus segera menemui anggota Persebaya 1927. Pasalnya, kata Baktiono, Risma sendiri yang menjanjikan akan menemuinya. Namun, janji itu belum juga ditepati meski para Bonek, pendukung Persebaya, melakukan demo beberapa waktu lalu.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.