Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan berusaha mengangkat beban 174 kg pada clean&Jerk kelas 62 kg Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, 21 September 2014. ANTARA/Saptono
TEMPO.CO, Jakarta - Cabang angkat besi total menyumbang satu medali perak dan satu perunggu pada ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Sumbangan dua medali tersebut sudah sesuai dengan target yang dibebankan oleh kontingen Indonesia.
Medali perak disumbang melalui lifter muda putri Sri Wahyuni Agustiani yang turun pada kelas 48 kilogram. Sedangkan medali perunggu disumbang oleh lifter senior Eko Yuli Irawan yang turun pada kelas 62 kilogram.
"Itu sudah sesuai dengan target," kata pelatih angkat besi nasional, Dirdja Wihardja, saat ditemui dalam acara diskusi olahraga nasional "Ayo Bangkit Olahraga Indonesia" di Kompas Gramedia, Jakarta, Senin, 6 Oktober 2014.
Menurut Dirdja, sejak semula, angkat besi tidak ditargetkan secara pasti harus meraih medali emas, perak, atau perunggu. "Pokoknya medali," katanya. Akan tetapi, ia menyayangkan lifter I Ketut Ariana yang sebelumnya diprediksi bisa menyabet medali perunggu ternyata gagal.
Lifter senior Triyatno dan Sinta Darmariani, kata Dirdja, sejak awal tidak ditargetkan bisa menyabet medali karena keduanya baru turun di kelas yang tidak sama dengan biasanya. Terlebih lagi, kata dia, Triyatno baru pulih dari cedera. "Tapi Triyatno tetap kami prioritaskan untuk Olimpiade Rio de Janeiro 2016," ujar mantan atlet angkat besi nasional itu.