Keputusan Pembubaran Satlak Prima Segera Diteken Presiden Jokowi

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Nurdin Saleh

Rabu, 18 Oktober 2017 17:31 WIB

Presiden Joko Widodo memberi selamat kepada atlet yang tekah menjadi juara umum di ASEAN Paragames 2017 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 2 Oktober. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan peraturan presiden yang mengatur pembubaran Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) akan segera ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Ia mengatakan, pada Rabu pagi, 18 Oktober 2017, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memimpin rapat khusus dalam rangka persiapan finalisasi penandatanganan draf Perpres tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional sebagai pengganti Perpres Nomor 15 Tahun 2016 tentang Satlak Prima.

"Wakil Presiden memberitahukan bahwa draf Perpres akan segera ditandatangani Presiden. Oleh karena itu, kepada Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) diminta segera melakukan percepatan dalam rangka menindaklanjuti hal-hal penting yang disebut dalam substansi Perpres," kata Gatot dalam keterangan tertulis.

Dalam rapat itu, Gatot mengatakan Kementerian menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti perpres tersebut. Mereka juga akan fokus kepada pembenahan sistem dan pola penganggaran, yang selama ini menjadi salah satu permasalahan dalam pengembangan Prima.

"Dalam arti berbagai kendala itu langsung dibenahi supaya tidak terulang kembali dan melakukan pergantian pada personel, yang bertanggung jawab sebagai pejabat pembuat komitmen," ujarnya.

Ia menuturkan JK juga meminta KONI menjalankan fungsi pengawasan pada peningkatan prestasi olahraga. JK meminta KONI melakukan pengawasan agar target 10 besar dalam Asian Games 2018 dengan jumlah medali emas yang harus lebih banyak dapat tercapai.

Adapun Ahmad Soetjipto, Ketua Satlak Prima, akan tetap diperbantukan dalam fungsi baru. Gatot berujar bisa saja Soetjipto menjalankan fungsi sebagai penasihat yang lead-nya akan dilakukan KONI Pusat.

"Mengingat waktu yang sangat mendesak, maka perpres tersebut akan ditandatangani Presiden Joko Widodo dan akan berlaku sejak ditandatangani (tidak menunggu pemberlakuan pada awal 2018)," ucapnya.

Ia pun mengatakan Kementerian dan KONI serta pihak terkait akan segera melakukan koordinasi minggu ini. "Kemenpora akan mengundang rapat koordinasi bersama KONI, KOI (Komite Olimpiade Indonesia), dan pengurus Prima (Satlak dan Dewan) dalam rapat khusus pada Kamis siang," tuturnya.

Berita terkait

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

14 menit lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

34 menit lalu

Jokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo

Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

42 menit lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

3 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

3 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

3 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

16 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

16 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya