Ekspresi petenis Korea Selatan, Chung Hyeon saat berselebrasi di akhir pertandingan melawan Serbia Novak Djokovic dalam babak keempat turnamen tenis Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne, Australia, 22 Januari 2018. REUTERS/Issei Kato
TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen tenis grand slam Australia Open 2018 memunculkan bintang baru, Chung Hyeon dari Korea Selatan. Gaya bicaranya lembut, berkacamata, berkawat gigi, dan senyumnya kekanak-kanakan. Namun di balik wajah kepolosan Chung, tersimpan mental baja dalam diri pemuda berusia 21 tahun ini.
Mental baja Chung dibuktikan dengan keberhasilannya mengganjal langkah Novak Djokovic di babak keempat Australia Open 2018. Dia menang straight set 7-6, 7-5. 7-6. Banyak yang menyindir bahwa kemenangan Chung ditolong oleh kondisi Djokovic yang cedera.
Apapun faktor penguatnya, Chung sudah menjadi perhatian dunia setelah kemenangan atas Djokovic yang sudah 6 kali memenangi Australia Open.
"Saya senang sekali karena mampu mengalahkan Djokovic, petenis yang menjadi inspirasi saya," kata Chung, petenis yang menempati peringkat 58 ATP.
Chung menjadi petenis Korea pertama yang berhasil masuk perempat final turnamen tenis berkelas grand slam. Namun itu tak membuatnya menjadi jumawa. "Kemenangan ini tidak lantas membuat saya jadi terkenal di Korea, karena tenis bukan olahraga yang populer di negara saya. Kalaupun ada yang mengajak berfoto, paling di lapangan tidak di jalanan," ujar Chung.
"Namun setelah kemenangan ini, saya berharap tenis akan semakin terkenal di Korea," kata Chung lagi.
Chung menekuni tenis sebagai terapi bagi pengelihatannya yang sudah harus dibantu dengan kacamata sejak dia kecil. Tenis membuatnya lebih fokus melihat. Demi meningkatkan kemampuan teknisnya, Chung berlatih di akademi tenis Nick Bollettieri di Florida tahun 2008 saat dia berusia 12 tahun.
Jagat tenis profesional dia rambah tahun 2014 dengan awalan memenangi 3 seri turnamen berkelas Future. Setelah itu dia memenangi gelar juara turnamen tenis kelas Challenger, yaitu Bangkok Open 2014.
Setelah kemampuannya dimatangkan di berbagai turnamen kelas Challenger di Asia Oceania, Chung mulai masuk ke kelas Masters, dan akhirnya grand slam. Turnamen grand slam yang pertama kali diikuti Chung adalah Australia Open 2016, namun dia tumbang di babak pertama dari tangan Djokovic.
Tahun ini Chung berhasil membalas kekalahannya dari Djokovic, dan petenis Serbia itu mengakui bahwa petenis Korea Selatan itu semakin berkembang.
"Penampilan yang hebat dari Chung. Tetaplah berusaha keras, dan kamu akan mendapatkan hasil yang setimpal," kata Djokovic.
Dalam babak perempat final Australia Open nanti, Chung akan ditantang petenis Amerika Serikat peringkat 97 dunia, Tennys Sandgren.
Aldila Sutjiadi Yakin Bisa Lewati Babak Pertama Indian Wells Paribas Open 2024
59 hari lalu
Aldila Sutjiadi Yakin Bisa Lewati Babak Pertama Indian Wells Paribas Open 2024
Aldila Sutjiadi bersama pasangannya Miyu Kato akan turun di nomor ganda putri Indian Wells Paribas Open 2024 dan didampingi pelatih Carlos Alberto Drada.