TEMPO.CO, Jakarta - Kemenpora mendukung penyelenggaraan kompetisi futsal tingkat pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Indonesia bertajuk Pocari Sweat Futsal Championship 2018.

“Saya sangat mendukung sekaligus mengapresiasi insisiatif dan konsistensi Pocari Sweat melalui penyelenggaraan Futsal Championship yang kali ini sudah memasuki tahun ke-9,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, penyelenggaraan kompetisi futsal tingkat SMA se-Indonesia tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak swasta dalam mendukung pembinaan serta regenerasi atlet futsal yang ada di Indonesia.

Sampai dengan saat ini, dia mengatakan, sudah ada beberapa atlet futsal hasil binaan kompetisi Pocari Sweat Futsal Championship yang tergabung di dalam Tim Nasional, diantaranya Ardiyansyah Runtuboy, Rio Pangestu dan masih banyak lagi.

“Karena melihat sudah ada banyak atlet futsal profesional yang dicetak melalui kompetisi tersebut, maka kami memutuskan untuk terus mendukung perhelatan Pocari Sweat Futsal Championship di Indonesia,” ujar Imam.

Meskipun demikian, dia berharap kedepannya tidak hany Pocari Sweat yang berpartisipasi dalam mendukung pembinaan olahraga, terutama kepada para atlet, tetapi juga seluruh instansi lainnya, baik swasta maupun pemerintah.

“Saya berharap dunia usaha, swasta, BUMN dan semua pihak ikut serta mendukung pembinaan terhadap para atlet, bahkan mulai dari awal proses pembibitan, pembinaan, pelatihan hingga pemberian apresiasi atas pencapaian masing-masing atlet tersebut,” ungkap Imam.

Pocari Sweat Futsal Championship 2018 merupakan kompetisi futsal tingkat pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) terbesar yang telah diselenggarakan di 43 kota dengan proses seleksi regional match dan dilanjutkan dengan match nasional, serta diakhiri dengan grand championship yang akan dilaksanakan di Solo pada 16 hingga 18 November 2018.

Jumlah sekolah yang berpertisipasi dalam Pocari Sweat Futsal Championship 2018 tercatat lebih banyak dari penyelenggaraan pada tahun sebelumnya, yakni sebanyak 773 sekolah pada 2017, sedangkan pada 2018 bertambah menjadi sebanyak 897 sekolah.