SEA Games 2019: Soal Pelatnas, dari Busur Panah sampai Dana

Senin, 4 November 2019 10:07 WIB

Tim estafet putra 4x100 meter mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Atletik di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa 3 September 2019. PB PASI terus memberikan latihan kepada atlet-atlet atletik sebagai persiapan ajang SEA Games 2019 di Filipina. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Komite Olimpiade Indonesia bersepakat mengirimkan atlet dari 45 cabang ke SEA Games 2019 pada 30 November hingga 11 Desember di Filipina. Kontigen Indonesia ditargetkan meraih 45 medali emas. Dengan target tesebut, kontingen Merah Putih berharap masuk empat besar pesta olahraga Asia Tenggara itu.

Pelaksana Tugas Deputi IV Kemenpora, Yuni Purwanti, mengatakan cabang seperti bulu tangkis, angkat besi, atletik, dan renang diharap bisa mendulang banyak medali emas. "Untuk proyeksinya kebanyakan dari nomor Olympic, yang terbesar renang lima emas, atletik (4 emas), bulu tangkis (3 emas). Yang lainnya tidak lebih dari dua emas," ungkap dia, 8 Oktober 2019.

Dua hari setelah dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menpora, Zainudin Amali langsung mengunjungi pemusatan latihan nasional atau pelatnas beberapa cabang olahraga untuk memastikan kesiapan atlet.

Lokasi pertama yang dikunjunginya adalah pelatnas atlet panahan di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019. Dalam kunjungan itu, ia sempat bertanya kepada atlet panahan Prima Wisnu dan rekan-rekannya terkait kendala yang dihadapi selama pelatnas SEA Games 2019.

Zainudin menegaskan akan berkonsentrasi pada cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games. Selama ini, kata dia, panahan selalu menyumbang medali di multicabang itu.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan panahan menjadi cabang olahraga andalan Indonesia untuk bisa meraih posisi lima besar di SEA Games 2019. Ia pun optimistis panahan bisa menyabet medali sesuai target. "Kami optimistis panahan bisa menyumbang minimal empat medali emas," kata Menpora yang baru dilantik Rabu lalu itu. "Kalau panahan ini targetnya empat emas, pasti bisa sampai enam," dia menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Persatuan Panahan Indonesia (Perpani), Kelik Wirawan Widodo, menyampaikan kepada Menpora terkait kekurangan peralatan. Kata Kelik, saat ini satu atlet hanya memiliki satu busur. Bahkan, ada satu atlet yang peralatannya patah.

"Ini dalam diskusi pengurus dan tim manajer. Kami butuh alat baru untuk SEA Games 2019," kata Kelik. Perpani, kata Kelik, sudah memesan peralatan khusus. Ia memberikan catatan bahwa peralatan yang dibutuhkan atlet itu harus sesuai dengan postur tubuh atlet. "Satu busur itu Rp 56 juta," ujarnya.

Pada hari yang sama, Zainudin Amali juga menyambangi Stadion Madya yang merupakan lokasi Pelatnas Atletik. Ia bersama Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, disambut oleh Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Bob Hasan.

Dalam kesempatan itu, Bob Hasan menyampaikan keluhan soal fasilitas latihan olahraga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang sekarang ini menjadi area komersial kepada Zainudin Amali.

"Problemnya sih ini stadion nih dibangun Pak Sukarno untuk bangun olahraga. Karena sekarang sudah jadi BLU (Badan Layanan Umum), digunakan untuk nyari duit. Jadi hotel, jadi mal," kata Bob Hasan.

PASI, kata dia, tidak berharap muluk-muluk. Dia hanya menginginkan agar para atlet atletik tetap bisa berlatih di kawasan GBK. "Kalau kami tidak bisa latihan, lalu kalah, ya tidak tahu deh harus bagaimana," kata dia.

Bob Hasan tak mempersoalkan fasilitas GBK disewakan secara komersial karena pengelolaannya memang sudah berbentuk Badan Layanan Umum. Kini kewenangan terhadap pengelolaan GBK bukan di Kemenpora tetapi Kementerian Keuangan.

"Kalau kami tidak bisa pakai ini, kami pindah ke Pakansari di Cibinong (Bogor), karena di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) sudah rusak (lapangannya). Kami juga sedang nunggu stadion atletik di Ragunan," kata pria yang akrab disapa Om Bob ini.

Sebelumnya, PB PASI mengeluhkan soal lintasan atletik Stadion Madya, GBK, Senayan, Jakarta, yang kotor dan tercemari puntung rokok, paku, dan kabel, setelah digunakan untuk kegiatan Indonesia Drum Corps Championship pada 3-6 Oktober 2019.

Puntung rokok dan paku itu ditemukan oleh tim pelatnas atletik yang akan melakukan latihan persiapan SEA Games 2019 pada pagi harinya. Foto kondisi itu kemudian diunggah di akun Instagram @pasipusat.

Setelah mendengarkan keluhan dari Ketua PB PASI, Menpora berencana akan melakukan komunikasi langsung dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Ia berjanji akan mencarikan solusi supaya pembinaan olahraga di GBK tidak terganggu dengan status pengelolaan yang sudah BLU. "Dari informasi ini, tentu saya akan bicara dengan Mensesneg dulu. Kita cari jalan keluarnya. Saya belum bisa jawab sore ini," kata Zainudin, Jumat, 25 Oktober 2019.

"Semua masalah kita catat dulu. Kita tak bisa berikan jawaban tanpa solusinya. Ini bukan di Menpora kan, kalau dari Kemenpora yang bisa langsung putuskan, sore ini langsung saya cari solusinya," tuturnya.

Kunjungan Zainudin Amali kembali berlanjut pada 28 Oktober 2019, kali ini Pelatnas Angkat Besi di Wisma Kwini. Rombongan Menpora disambut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI), Rosan P Roeslani dan Wakil Ketua Djoko Pramono.

Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, berharap Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali bisa membikin program kerja gebrakkan bagi cabang angkat besi dengan merujuk standar minimal dari era Imam Nahrawi.

"Untuk menteri baru kalau bisa bikin gebrakan. Kalau kemarin ada ketertinggalan, ada kekurangan dari pendanaan, kalau ada proposalnya yang turunnya agak lama, besok bisa dipercepat," katanya seusai mendapat kunjungan dari Zainudin Amali di Pelatnas Angkat Besi di Jalan Kwini, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019.

Menurut dia, Zainudin harus bisa memberikan perhatian tahun depan untuk persiapan Olimpiade 2020. Ia menyebutkan kebutuhan untuk persiapan Olimpiade jauh besar dari SEA Games 2019. "Kalau jumlah atlet tidak sebesar SEA Games," kata dia.

Saat mengunjungi Pelatnas Angkat Besi, Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Djoko Pramono, sempat mengeluhkan keterlambatan pencairan dana dari Kemenpora kepada Zainudin. Ia menyebutkan masih beruntung keterlambatan pencairan dana tidak menganggu persiapan atlet karena masih bisa ditalangi oleh Ketua PB PABBSI Rosan P. Roeslani. "Untung masih ada Pak Rosan yang biasa memakai koceknya dulu," kata dia.
.
Menanggapi keluhan dari PABBSI, Zainudin mengatakan sengaja di setiap kunjungan ke cabang olahraga membawa staf Kemenpora. Hal dilakukan supaya seluruh permasalahan bisa dicatat dan ditindaklanjuti. "Karena ini penggunaan APBN, ini uang negara, kita harus hati-hati. Saya sudah sampai ke teman-teman di Kemenpora, tidak boleh ada satu rupiah pun yang pengunaannya menyimpang," kata dia.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Roberto Mancini Sebut 4 Pemain Timnas U-23 Indonesia Ini Layak Main di Serie B Italia

2 hari lalu

Roberto Mancini Sebut 4 Pemain Timnas U-23 Indonesia Ini Layak Main di Serie B Italia

Pelatih timnas Arab Saudi Roberto Mancini memuji penampilan Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Kawal Perburuan Tiket Olimpiade 2024

5 hari lalu

Kemenpora Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Kawal Perburuan Tiket Olimpiade 2024

Kemenpora kembali menggelar acara nonton bareng (nobar) laga Timnas U-23 Indonesia melawan Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

7 hari lalu

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

Lokasi nobar Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan malam ini dipindah dari Auditorium Wisma Kemenpora ke Halaman Kemenpora.

Baca Selengkapnya

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

8 hari lalu

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

Kemenpora mengingatkan agar acara nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 tak dikomersialkan.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

15 hari lalu

Kemenpora Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Red Sparks untuk Buat Akademi Bola Voli

Kemenpora membuka kemungkinan untuk membuat akademi bola voli bersama klub asal Korea Selatan, Daejeon JungKwanJang Red Sparks, di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

15 hari lalu

Sebelum Pulang ke Korea Selatan, Pemain Red Sparks Sempat Diajak Berkeliling TMII

Para pemain klub bola voli Red Sparks sempat diajak berkeliling mengenal ragam budaya Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

15 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

26 hari lalu

Kemenpora Buka Program Pertukaran Pelajar Dalam dan Luar Negeri, Cek Syaratnya

Program Indonesian Dream PPAN dan PPAP dari Kemenpora buka hingga 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Tembus Olimpiade 2024 Paris, Ini Profil dan Prestasinya

33 hari lalu

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Tembus Olimpiade 2024 Paris, Ini Profil dan Prestasinya

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan mengantongi tiket Olimpiade Paris 2024. Berikut profil dan sederet prestasinya.

Baca Selengkapnya

Daftar 10 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Terbaru Eko Yuli Irawan

33 hari lalu

Daftar 10 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Terbaru Eko Yuli Irawan

Indonesia terus menambah tiket ke Olimpiade 2024. Atlet terbaru yang lolos adalah Eko Yuli Irawan, dari cabang angkat besi.

Baca Selengkapnya