Pesan Peraih Perak Olimpiade 1988 untuk Tim Panahan Indonesia

Sabtu, 28 Desember 2019 06:54 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengunjungi Pelatnas Panahan di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet panahan Indonesia, Kusuma Wardhani bersama Lilies Handayani dan Nurfitriyana Saiman, yang turun di nomor beregu recurve berhasil meraih medali perak Olimpiade 1988 di Seoul. Raihan itu menjadi medali pertama Indonesia di ajang multicabang terbesar di dunia tersebut.

Kusuma Wardhani menuturkan, sebelum tampil di Olimpiade, mereka digembleng pelatih Donald Pandiangan di pemusatan latihan nasional di Sukabumi selama enam bulan. Mereka juga berkesempatan mengikuti turnamen di Amerika Serikat dan Jerman.

"Latihan itu tidak sia-sia, kami bisa meraih perak yang bisa membanggakan bagi bangsa Indonesia," kata perempuan kelahiran 20 Februari 1964 ini.

Peluang tim panahan bisa meraih medali di Olimpiade sudah diprediksi oleh pengurus Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) setelah ajang SEA Games 1987 di Jakarta. Ketika itu, Kusuma dan kawan-kawannya menyabet sejumlah medali.

"Saya waktu itu (SEA Games 1987) meraih satu medali emas dan dua medali perak. Bahkan berhasil memecahkan rekor Olimpiade pada kategori 70 meter," kata Kusuma.

Advertising
Advertising

Menyinggung soal tim panahan untuk Olimpiade 2020 Tokyo yang kini ditargetkan bisa mengulang prestasi di Olimpiade Seoul itu, Kusuma menilai peluang tetap terbuka. Ia mengatakan peluang paling besar pastinya di nomor beregu.

"Jadi kita harus meraih tiket nomor beregu dulu, karena kalau perorangan masih sulit," kata dia.

Saat ini tim panahan tengah berupaya mendapatkan tambahan kuota ke Olimpiade 2020 dari nomor beregu. Peluang itu masih terbuka di ajang Kejuaraan Dunia 2020 di Berlin, Jerman, pada Juni tahun mendatang.

Sebelumnya, Indonesia sudah mengamankan dua tiket ke Olimpiade untuk nomor recurve putra dan putri yang diraih berdasarkan slot entry by number di Kejuaraan Dunia 2019 di Belanda, Juni lalu.

Kusuma juga berpesan kepada para atlet panahan saat ini bahwa tantangan saat ini berbeda dengan pada zamannya dulu. Menurut dia, salah satu ganjalan terbesar yang bisa mengganggu prestasi atlet adalah gadget dan media sosial.

"Kalau saya lihat atlet sekarang, abis latihan satu sesi langsung pegang handphone dan itu bisa menganggu konsentrasi," kata mantan atlet yang kini jadi pelatih panahan Sulawesi Selatan.

Ia juga menambahkan, kalau tim panahan ingin meraih prestasi di Olimpiade 2020, pelatih nasional harus tegas kepada atlet soal penggunaan gadget selama latihan. Ia memberi saran setiap latihan harus ada komitmen dari atlet untuk mengumpulkan handphone setiap menjelang latihan. Ini agar bisa fokus memperbaiki teknik.

"Kalau kami dulu sampai di mess pun pikirannya cuma soal busur, apalagi kalau habis kena marah pelatih, pasti yang dipikir itu kesalahannya di mana ya," tuturnya.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

8 hari lalu

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

Ernando Ari meminta Shin Tae-yong agar tidak terlena dengan pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

10 hari lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

Shin Tae-yong memilih Bagas Kaffa untuk mengisi posisi wingback kanan di laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

10 hari lalu

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong menyiapkan strategi berbeda menghadapi Guinea demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

12 hari lalu

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

Timnas U-23 Guinea mulai bersiap untuk menghadapi Timnas U-23 Indonesia pada babak play-off cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

13 hari lalu

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner dinilai pelatih Roberto Mancini layak bermain di Serie B Italia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

15 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

17 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

17 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

19 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

21 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya