TEMPO.CO, Jakarta - Presiden FIM Jorge Viegas mengatakan musim balap MotoGP 2020 jika diperlukan akan diperpanjang hingga awal 2021 untuk memastikan dunia berhasil mengatasi wabah virus corona.

Wabah corona yang mendunia menangguhkan semua kegiatan motorsport internasional. MotoGP telah menunda musimnya hingga Mei sementara di World Superbikes putaran berikutnya, yang dijadwalkan di Assen pada 17-19 April, juga terancam karena larangan perjalanan.

Saat ini MotoGP menghadapi penjadwalan ulang terbesar dengan kalender balapannya, yang dimulai kembali di Grand Prix Spanyol di Jerez pada 1-3 Mei 2020. Setelah itu dilanjutkan dengan 19 seri yang berakhir di Valencia pada akhir November. Dalam waktu 10 pekan, akan ada delapan balapan.

Ketika krisis corona terus berkembang di seluruh dunia, kalender MotoGP 2020 dipandang lebih sebagai rencana sementara, artinya masih terbuka peluang penjadwalan ulang.

Presiden FIM Viegas mengatakan, kondisi ini memaksa musim 2020 diselesaikan di awal tahun depan.

"Ya, jika perlu. Bayangkan bahwa beberapa acara belum dibatalkan dan bahwa kita harus melanjutkan balapan nanti,” kata Viegas dalam sebuah wawancara dengan La Tribune de Geneve.

“Kami akan berusaha sejauh mungkin untuk menjaga kejuaraan tetap layak. Jika perlu, kami akan melaksanakan lomba sampai Januari 2021. Bagi kami, itu tidak tabu. ”

Viegas juga merasakan dampak yang lebih luas dari wabah corona pada kesehatan dan ekonomi di seluruh dunia.

Menurut laporan di Italia, Ducati untuk sementara waktu telah menutup pabrik dan kantornya untuk mengatur kembali prosedur kerjanya untuk memberikan jarak sosial yang lebih baik di tengah rencana pencegahan corona. sementara Ferrari dan Lamborghini telah menutup seluruh operasi mereka hingga setidaknya akhir Maret.

“Pabrik ditutup, sekolah tutup, semua kegiatan ekonomi melambat. Akan ada konsekuensinya, tetapi masih sulit untuk diukur,” katanya.

Jadwal baru MotoGP 2020:

CRASH.NET | MOTOGP