Ketua PB PRSI, Anindya Bakrie usai bertemu Ketua Umum KONi Pusat, Marciano Norman di Gedung Koni Pusat, Senayan, Jakarta, Rabu 13 November 2019. (dok. PRSI)
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memberi tantangan kepada Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) untuk menyiapkan atlet renang yang memiliki level di tingkat Olimpiade. "Kalau kita memenangkan bidding tuan rumah Olimpiade di 2032, atlet renang Indonesia sudah harus masuk standar Olimpiade dan bisa merebut prestasi-prestasi terhormat," ujar Ketua Umum KONI Marciano Norman, Jumat, 12 Februari 2021.
PRSI sendiri akan segera melakukan musyawarah nasional pada akhir Februari ini dengan agenda pemilihan ketua baru. Masa kepengurusan PB PRSI di bawah pimpinan Anindya Bakrie periode 2016-2020 sudah resmi berakhir. Meski demikian, roda organisasi tetap berjalan sesuai dengan program mengingat saat ini dalam masa pandemi yang berpengaruh terhadap semua kegiatan.
Mantan Ketua BIN ini juga memberikan dukungan pada pengusaha muda itu untuk meneruskan program yang telah ada. Hal ini didasarkan dengan apa yang sudah diraih dalam empat tahun Anindya Bakrie memimpin induk organisasi olahraga akuatik Indonesia itu.
Jika kembali terpilih, KONI meminta kepada Anindya untuk memaksimalkan para pencari bakatnya menjaring bibit-bibit unggul ke seluruh pelosok negeri. Target itulah yang ditekankan oleh Marciano. Dia ingin ke depannya lebih banyak perenang Indonesia yang bisa memberikan prestasi di ajang internasional.
"Masukan dari KONI, saya meminta Pak Anin dengan beberapa pengurusnya betul-betul mencari yang terbaik, dalam arti dari talentscouting-nya, sehingga dari semua pelosok Indonesia bisa terjaring dengan baik," kata dia. "Dari sisi kepelatihan juga, pelatih-pelatih yang terbaik di Indonesia juga diberi ruang untuk berkontribusi dalam mempersiapkan atlet-atletnya," kata dia menambahkan.
Saat ini Indonesia masih berpeluang mengirim lima perenangnya ke Olimpiade Tokyo 2021. Mereka adalah I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi Sidiq, Aflah Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas, dan Azzahra Permatahani. Peluang paling besar tentu dimiliki Siman yang catatan waktunya mendekati limit A.
Adapun Ketua Umum PRSI Anindya Bakrie menyambut tantangan KONI tersebut. Apa yang menjadi masukan KONI merupakan targetnya ke depan apabila kembali terpilih sebagai ketua umum. Meski tak mudah, PRSI akan berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikannya.
"Harapan Ketum KONI, aquatik harus seperti atletik bisa menjadi ladang medali dan memang butuh mempersiapkan infrastruktur, pembinaan dan tidak mudah sesingkat membalikkan tangan. Tapi ketika sudah membuahkan hasil kita akan bangga," ujarnya.