Tinju: Pelatih Avni Yildirim Dapat Ancaman Usai Kalah dari Canelo Alvarez
Reporter
Terjemahan
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Selasa, 9 Maret 2021 16:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Avni Yildirim, Joel Diaz, mendapatkan ancaman pembunuhan setelah anak asuhnya menelan kekalahan dari Saul Canelo Alvarez pada jadwal tinju dunia akhir pekan lalu. Diaz menarik keluar Yildirim setelah dijatuhkan pada ronde ketiga saat melawan petinju asal Meksiko tersebut.
Alhasil, Yildirim ditarik keluar sebelum menjalani ronde keempat. Diaz, yang juga orang Meksiko, dituduk memiliki konflik kepentingan dalam pertarungan demi menjadi penguasa pound-for-pound.
Penggemar Yildirim, yang kebanyakan berasal dari Turki, kemudian meluapkan kekecewaannya. Diaz mengklaim tak sedikit kekecewaan pendukung Yildirim bernada ancaman pembunuhan. "Ada pesan yang saya dapatkan dari orang-orang di Turki," kata dia dikutip dari The Sun, 9 Maret 2021.
Baca juga : Tinju Dunia: Canelo Alvarez Dianggap Lebih Baik dari Mike Tyson, Ini Alasannya
"Mereka memberi tahu saya bahwa mereka akan membunuh saya karena kekalahan Yildirim, bahwa alih-alih meningkatkannya, saya membuatnya lebih buruk. Mereka menganggap bahwa semua yang saya lakukan untuk Yildirim adalah hal lebih buruk."
Selain itu, kata Joel Diaz, banyak pendukung bertanya bayaran Canelo Alvarez kepadanya setelah memutuskan untuk menarik Yildirim. "Mereka bilang bahwa saya adalah orang Meksiko, Canelo adalah orang Meksiko dan mereka seolah-olah tahu Canelo membayar saya jutaan dolar untuk melakukan itu ke Yildirim."
"Saya tidak menjual diri saya. Jika seorang petinju menang, semua terlihat baik, saya juga merasakan kemenangan dan akan dianggap baik. Jadi, saya ingin petinju saya bersinar," kata Joel Diaz.
Avni Yildirim, yang kalah pada 2019, diamanatkan oleh WBC untuk menantang Canelo Alvarez, 30 tahun. Namun, dia gagal untuk memenuhi harapan untuk memenangkan laga tinju itu. Diaz berkata bahwa, "Dia (Avni Yildirim) merasa telah mengecewakan tanah airnya dan tidak ingin kembali ke Turki. Dia menangis di kamar mandi dan tidak berkata apa-apa."