Tak Ada Rekor Baru di Indonesian Open

Reporter

Editor

Kamis, 6 November 2008 19:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Hari pertama kejuaraan renang Indonesia Open 2008 tidak menunjukkan greget. Para atlet yang berlaga di 12 nomor yang diperlombakan di hari pertama, kamis (6/11) tidak menunjukkan performa terbaik mereka. Pemecahan rekor tidak dapat tercipta, bahkan catatan waktu para pemenang cukup jauh di bawah waktu terbaik mereka.

Kepala Subbidang Renang PB PRSI Hartadi Nurcahyo menilai para perenang memang sedang berada di tingkat terendah performa mereka saat ini. "Kita harus realistis, karena pada PON (Pekan Olahraga Nasional) lalu, para atlet telah mencapai puncak performa mereka," katanya kemarin.

Meski demikian, Hartadi menekankan bagaimana pun juga kejuaraan ini harus tetap dilaksanakan. "Harus tetap ada pemacu bagi para atlet, lagipula ini dapat menjadi ajang evaluasi yang baik," kata Hartadi menambahkan.

Atlet putri pemegang wild card Olimpiade Beijing 2008, Fibriani Ratna Marita, termasuk salah satu atlet yang tidak menunjukkan performa yang baik. Meski meraih gelar juara di nomor 200 meter gaya punggung putri, dia tak mampu memperbaiki catatan waktunya. "Mungkin sekarang ini saya sedang jenuh, lagipula persiapannya kurang," katanya.

Fibri hanya membukukan catatan waktu 2 menit 34,23 detik. Padahal Fibri telah membukukan catatan waktu terbaik 2 menit 22 detik. Bahkan, di nomor 200 meter gaya ganti perorangan--nomor yang sama dengan saat Fibri turun di Olimpiade Beijing 2008--Fibri tak mampu berbuat banyak. Dia hanya finis di urutan ketiga dengan catatan waktu 2 menit 36,72 detik. Padahal catatan terbaiknya adalah 2 menit 23,08 detik yang dibukukannya di PON Kaltim Juli lalu.

Pada nomor ini, Ressa Yunita Dewi menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 2 menit 29,86 detik. Sedangkan tempat kedua jatuh pada Sherly Yunita 2 menit 33,30 detik.

Hal berbeda justru terjadi di nomor 800 meter gaya bebas putra Pratama justru dapat memberikan catatan waktu yang cukup baik. "Meskipun dia belum memecahkan rekor nasional, namun catatan terbaiknya bisa diperbaiki," kata Hartadi. Pratama menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 8 menit 39,39 detik. Catatan waktu itu hampir mendekati rekor nasional milik Akbar Nasution 2 menit 27,26 detik.

Ezther Lastania

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya