TEMPO.CO, Jakarta - Ketua kontingan Indonesia untuk Islamic Solidarity Games atau ISG 2017 di Azerbaijan, Alex Noerdin, memastikan kontingannya dapat menembus lima besar perolehan mendali di ajang empat tahun sekali tersebut. Namun demikian ia tetap menekankan seluruh atlet yang berjumlah sekitar 111 itu dapat bertanding secara maksimal.
Dengan raihan saat ini 6 emas, 19 perak dan 18 perunggu, ia tetap optimistis mengejar ketertinggalan dari Negara-negara islam di dunia. “Mungkin emas kita bisa dapat 14-15,” kata Alex, Kamis, 18 Mei 2017.
Baca: ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia
ISG kali ini, Indonesia menarargetkan masuk lima besar. Kalau sudah dapat dapat 15 emas, maka timnas bisa aman dari lima besar. Saat ini kata Alex, yang merupakan Gubernur Sumatera Selatan ini, tuan rumah semakin jauh meninggal kontingan lain dengan raihan emas lebih di atas 30. Sedangkan di posisi kedua ada Turki dengan kekuatan lebih dari 600 atlet.
Pada ISG di Palembang pada 2013 silam, Kontingan Indonesia yang dipimpin oleh CDM Ahmed Solihin ini berhasil membawa pulang 36 medali emas, 35 perak, dan 34 perunggu. Hasil itu menjadikan Indonesia sebagai jauara umum. Sementara itu posisi kedua dan ketiga diisi Iran dan Mesir.
Menurut Alex meskipun hampir dipastikan gagal meraih predikat juara umum di tahun ini karena keterbatasan kekuatan akan tetapi pihaknya tetap mengapresiasi kinerja para atlet.
Baca: ISG IV 2017: Cuaca Baku Buruk, Tim Indonesia Diminta Jaga Kondisi
Dihari kelima kemarin, timnas Indonesia mendapat tambahan medali perak dari cabor angkat besi putri di kelas 90 kg atas nama Nurul Akmal dengan total agkatan 230.
Sementara itu wakil ketua KOI sekaligus wakil CDM Indonesia Muddai Madang menjelaskan Hingga pukul 15.00 waktu Azerbaijan, timnas sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 43 medali, yakni 6 emas, 19 perak dan 18 perunggu. Dengan raihan ini, posisi Indonesia sementara tetap di lima besar.
PARLIZA HENDRAWAN