TEMPO.CO, Jakarta - Promotor tinju Bob Arum mengatakan bahwa Deontay Wilder akan segera mengetahui apakah ia berhak melakukan pertarungan trilogi melawan Tyson Fury. Setelah kalah KO dari The Gipsy King, Februari 2020, hak petinju asal Amerika Serikat untuk mengatur jadwal tinju ketiganya hilang.

Klausul melakukan pertandingan ulang dianggap kadaluarsa. Sebab itulah, Wilder pergi ke Badan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) untuk mendapatkan kembali haknya bertarung melawan Tyson Fury.

Namun, Bob Arum menegaskan sikap Wilder tidak akan mengganggu persiapan pertarungan antara Fury dan Anthony Joshua. "Itu ada di badan arbitrase, mereka yang akan memutuskan," kata dia dikutip dari The Sun, 31 Maret 2021.

Bob Arum melanjutkan, "Tapi itu tidak akan berpengaruh pada Joshua dan Fury. Saya pikir sudah dijadwalkan bahwa kami akhirnya akan mendapatkan keputusan pada bulan Mei. Saya tidak bisa membahasnya."

Baca juga : Tinju Dunia: Tyson Fury Bisa Kalah dari Anthony Joshua, Begini Prediksinya

Wilder telah membuat banyak alasan aneh sejak kekalahan melawan Tyson Fury lebih dari setahun yang lalu. Ia menganggap Tyson Fury melakukan banyak kecurangan dalam laga tinju tersebut meskipun Fury selalu membantah klaim dari Wilder.

Pertarungan The Bronze Bomber tampaknya masih jauh dari kenyataan. Promotor tinju Eddie Hearn meminta Wilder untuk melawan Dillian Whyte setelah kemenangannya pada akhir pekan lalu.

Whyte, yang berjuluk The Body Snatcher menghentikan Alexander Povetkin dalam empat ronde dalam pertarungan di Gibraltar, akhir pekan lalu. "Saya ingin melihat dia (Whyte) secepatnya lagi di musim panas, mungkin ia harus pergi ke Amerika Serikat dan bertengkar di sana. Kami menyerukan pertarungan Deontay Wilder dan Dillian Whyte," kata Eddie Hearn.