Estafet Kirab Obor Olimpiade Tokyo di Osaka Dibatakan karena Lonjakan Covid-19

Reporter

Antara

Jumat, 2 April 2021 05:47 WIB

Kirab obor Olimpiade Tokyo dimulai. Obor dinyalakan oleh anggota tim sepak bola nasional wanita Jepang Nadeshiko Jepang selama Grand Start Estafet Obor Olimpiade Tokyo 2020 di Naraha, prefektur Fukushima, Jepang, 25 Maret 2021. REUTERS / Kim Kyung-Hoon / Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Estafet kirab obor Olimpiade Tokyo yang semula dijadwalkan berlangsung di Osaka akhir bulan ini akan dibatalkan menyusul lonjakan tajam kasus Covid-19 di kota tersebut, kantor berita Kyodo melaporkan, Kamis, 1 April 2021.

Baru berlangsung sepekan, estafet kirab obor yang bertujuan untuk meningkatkan antusiasme Olimpiade tersebut menghadapi banyak masalah terkait Covid-19.

Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan bahwa pemerintah prefektur akan mengumumkan keputusan resmi soal pembatalan estafet kirab obor di kota bagian barat itu dalam waktu dekat dan akan menyampaikan hal itu kepada panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.

Baca Juga: Kirab Obor Olimpiade Tokyo Dimulai, Dilakukan Selama 121 Hari

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan, menurut pemahamannya, estafet telah dibatalkan ketika pemerintah meminta Osaka dan dua prefektur lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih ketat terhadap virus corona mulai 5 April hingga 5 Mei.

Sebelumnya pada hari ini, Yoshimura dan Wali Kota Osaka Ichiro Matsui membuat proposal mengenai kirab obor tersebut.

Advertising
Advertising

"Melihat situasi kirab di (bagian lain) Jepang, ramai dengan banyak orang. Ini sangat disayangkan, tapi seharusnya tidak terjadi," kata Matsui.

Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan akan berdiskusi dengan pejabat Osaka dan mencoba membuat keputusan sesegera mungkin.

Pejabat senior di komite mengatakan akan sulit untuk tidak menghormati kebijakan mereka perihal kirab tersebut yang dijadwalkan akan melalui kota itu pada 14 April, hari kedua dan terakhir di Prefektur Osaka.

Para penunggang kuda, mengenakan baju zirah samurai abad pertengahan dari Festival Soma Nomaoi, saat menghadiri pembukaan kirab obor Olimpiade Tokyo di Situs Festival Hibarigahara, di Minamisoma, Fukushima, Jepang, 25 Maret 2021. REUTERS/Issei Kato

Yoshimura juga mengungkapkan pandangan serupa. Ia mengatakan pemerintah prefektur akan meminta penduduk kota untuk menahan diri setelah menyusul imbauan pemerintah pusat, yang memungkinkan pemerintah daerah untuk mendenda restoran dan bar yang tidak mempersingkat jam operasional.

"Panitia penyelenggara Olimipiade akan membuat keputusan terakhir berdasarkan pemikirannya, tetapi pemerintah prefektur harus memiliki pendapat tentang masalah tersebut," kata Yoshimura, menambahkan bahwa estafet selain di kota Osaka dapat diadakan dengan menerapkan langkah-langkah protokol kesehatan yang ketat.

Panitia penyelenggara mengatakan estafet dapat dibatalkan di kota-kota di bawah keadaan darurat Covid-19 dan acara seremonial dilakukan tanpa penonton.

Matsui dan Yoshimura mengatakan acara seremonial di Osaka pada 14 April, hitung mundur 100 hari pembukaan Olimpiade, akan dilakukan tanpa penonton.

Osaka mengalami peningkatan kasus Covid-19 sejak keadaan darurat dicabut untuk prefektur tersebut sebulan lalu. Osaka mengonfirmasi 616 kasus baru pada Kamis, melampaui angka 600 untuk pertama kalinya sejak 16 Januari.

Selain Osaka, Hyogo dan Miyagi merupakan dua prefektur pertama yang ditetapkan berada di ambang keadaan darurat.

Menyusul penetapan tersebut, berdasarkan revisi undang-undang yang berlaku pada Februari, tindakan yang lebih ketat terhadap pencegahan penyebaran virus corona akan diterapkan di Osaka dan kota-kota terdekat seperti Kobe, Ashiya, Nishinomiya dan Amagasaki di Jepang barat, serta Sendai di timur laut Jepang.

Kirab obor Olimpiade dijadwalkan melewati 47 prefektur di Jepang. Acara yang akan berlangsung 121 hari itu dimulai di prefektur Fukushima pada 25 Maret.

Panitia telah mengambil berbagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona, termasuk mendorong orang untuk beralih ke siaran langsung online, mengimbau orang untuk memakai masker dan menjaga jarak saat menonton di pinggir jalan.

Namun, beberapa bagian estafet kirab obor Olimpiade Tokyo dilaporkan sangat ramai, meski panitia mengatakan bagian estafet dapat dilewati jika terlalu banyak orang yang menonton acara tersebut.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

3 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

3 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

9 hari lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya