TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Saul Canelo Alvarez bercerita tentang kekalahannya dari Floyd Mayweather Jr menjelang laga tinju melawan Billy Joe Saunders akhir pekan ini. Berbicara di Mike Tyson's HotBoxing, ia menganggap kekalahan dari Mayweather sebagai kekalahan yang nyata dan membuatnya terus berjuang selama tujuh tahun karier setelahnya.

Kini, pada usia 30 tahun, ia tercatat memiliki rekor 55-1-2 yang fenomenal. Selain satu kekalahan dari Mayweather dari keputusan suara mayoritas dewan juri, ia memiliki dua hasil imbang melawan Jorge Juarez dan Gennady Golovkin. Canelo pun melihat kekalahannya seperti pelajaran hidup.

“Saya telah berkembang pesat,” kata Canelo kepada Mike Tyson's HotBoxing saat mengenang pertarungan tahun 2013 di MGM Grand, Las Vegas, dikutip dari Talksport, Selasa, 4 Mei 2021.

“Saya selalu berpikir saya harus bertarung dulu dengan Miguel Cotto, Erislandy Lara, dan petinju lain sebelum menghadapi Floyd. Saya membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kedewasaan sebelum menghadapinya. Saya tidak menganggap pertarungan itu sebagai kekalahan. Saya memikirkan pertarungan itu seperti sebuah pelajaran," ujar dia.

Pada pertarungan 2013, Canelo yang saat itu berusia 23 tahun memegang gelar kelas menengah ringan WBC. Itu adalah gelar dunia pertamanya. Sedangkan, Mayweather mempertaruhkan gelar kelas menengah ringan super WBA dan rekor kemenangan 44-0.

Canelo telah memenangkan kejuaraan dari kelas menengah ringan hingga kelas berat ringan. Kepada legenda tinju kelas berat Mike Tyson, dia mengungkapkan niatnya untuk bertahan setidaknya selama tujuh tahun lagi.

Kini, Canelo berhasil menyingkirkan semua penantang yang dihadapinya. Sampai akhirnya, Billy Joe Saunders yang tidak terkalahkan akan menjadi lawan tinjunya pada 8 Mei mendatang. Canelo Alvarez menjadi favorit untuk mengalahkan petinju asal Inggris tersebut. “Saya merasa ketika saya memenangkan pertarungan, momen terbaik saya akan datang.”

Baca juga : Jadwal Tinju Dunia Akhir Pekan Ini: Duel Canelo Alvarez vs Billy Joe Saunders