Kemenangan Tananta, petenis berusia 21 tahun, itu sekaligus menggemukkan pundi-pundi uangnya sebesar US$ 1.568 (sekitar Rp Rp 18 juta) dan menambah enam poin dalam peringkat Asosiasi Tenis Wanita Dunia (WTA).
Gelar ini merupakan titel kejuaraan besar pertama bagi Tananta setelah bersama pasangan gandanya menempati posisi kedua pada International Tennis Federation Women’s Circuit yang dilangsungkan di beberapa kota di Indonesia pada Mei lalu.
“Dia benar-benar tangguh. Kami kerap bertemu jadi saling mengetahui permainan masing-masing. Saya hanya tetap fokus pada pertandingan saja," kata Tananta, yang kini berperingkat 698 dunia, seperti yang dilansir harian Manila Times, Senin (17/11).
Tananta memenangkan enam break point, mendapatkan 15 poin dari pukulan forehand-nya, dan memperoleh sepasang ace sementara Damayanti, yang kesakitan karena cedera bahunya, melakukan 27 unforced error termasuk 15 kali di set pertama. Tananta, peringkat nomor dua Indonesia, tanpa perlawanan berarti menundukkan kompatriotnya itu dalam waktu 57 menit.
“Aku tak dapat bergerak dengan baik lantaran bahuku," sembari menunjuk cidera yang ia derita dua pekan silam saat bertandiang di Indonesia. “Dia lebih berpengalaman daripadaku. Dia banyak mengikuti pertandingan internasional, dan itu tercermin dalam permainannya."
Gelar ganda putri ini sekaligus melengkapi sapu bersih Indonesia setelah sehari sebelumnya, Lavinia yang berpasangan dengan Jessy Rompies, menggondol gelar di nomor ganda dengan menundukkan ganda gado-gado, Kao Shao-Yuan dari Taiwan, dan Zheng Jun-Yi dari Cina, 6-1, 5-7 (10-8),
Seusai seri pertama para pemain putri Indonesia masih akan melanjutkan pertandingan seri kedua turnamen Holcim-International Tennis Federation (ITF) Women’s Circuit yang akan dimulai Senin (17/11) hingga Minggu (23/11) depan.
Bobby Chandra