Ketika Jalan Cepat 50 Kilometer Dilombakan Terakhir Kalinya di Olimpiade

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 6 Agustus 2021 12:27 WIB

Dawid Tomala, asal Polandia, merebut emas jalan cepat 50 kilometer di Olimpiade Tokyo. REUTERS/Feline Lim

TEMPO.CO, Jakarta - Lomba jalan cepat 50 kilometer dilombakan untuk terakhirnya di Olimpiade, Jumat, 6 Agustus 2021. Untuk Olimpiade Paris, pada 2024, lomba ini telah dicoret dari daftar kompetisi cabang Atletik.

Dalam lomba terakhir itu, atlet asal Polandia Dawid Tomala merebut medali emas. Ia tampil dengan performa dominan selama paruh kedua balapan di Sapporo, Jumat dan finis dalam waktu tiga jam, 50 menit, dan delapan detik.

Medali perak diraih oleh Jonathan Hilbert dari Jerman dan medali perunggu dari Evan Dunfee dari Kanada.

Atlet asal Cina Luo Yadong berada di depan hingga sepertiga balapan putaran pertama, namun pada 20km menjelang finis sekelompok besar termasuk Tomala mampu menyusul.

Tomala mulai menjauhkan diri dari kelompok besar saat lomba memasuki km 30. Dia terus meningkatkan keunggulannya menjadi lebih dari tiga menit pada satu putaran dan akhirnya finis 36 detik di depan Hilbert.

"Saya masih sekitar 15km menjelang akhir dan saya tahu ada kemungkinan kehilangan energi, karena dalam 50km, apapun bisa terjadi. Terkadang Anda berjalan cepat dan Anda tidak bisa menyelesaikan lomba ... Tapi saya merasa nyaman pada kecepatan itu sehingga berusaha melakukannya selama saya mampu."

"Namun pada akhirnya, yang paling penting adalah untuk memenangi medali ini maka saya kurangi kecepatan, karena medali emas adalah medali emas."

Pemegang rekor dunia dan juara dunia 2017 Yohann Diniz dari Prancis keluar dari perlombaan sebelum tanda 30km, dengan alasan kelelahan dan sakit punggung.

"Itu akan menjadi citra dari karir saya, naik turun, dan sekarang semoga sukses bagi generasi mendatang, Bagi saya ini sudah selesai," katanya.

Kenapa lomba jalan cepat 50 kilometer tercoret dari Olimpiade berikutnya? Panitia Olimpiade Paris 2024 menilai lomba itu eksklusif karena tidak ada lomba yang setara untuk putri, demikian laporan Reuters.

Baca Juga: Inilah Manusia Super dari Olimpiade Tokyo

Berita terkait

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

7 hari lalu

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

Ernando Ari meminta Shin Tae-yong agar tidak terlena dengan pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

9 hari lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

Shin Tae-yong memilih Bagas Kaffa untuk mengisi posisi wingback kanan di laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

9 hari lalu

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong menyiapkan strategi berbeda menghadapi Guinea demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

11 hari lalu

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

Timnas U-23 Guinea mulai bersiap untuk menghadapi Timnas U-23 Indonesia pada babak play-off cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

12 hari lalu

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner dinilai pelatih Roberto Mancini layak bermain di Serie B Italia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

14 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

16 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

16 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

18 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

20 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya