Pebulu tangkis putri Indonesia, Oktila Leani Ratri, menyapa penonton setelah bertanding melawan pebulu tangkis Cina, Hefang Cheng, dalam final tunggal perorangan putri Asian Para Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2018. Oktila meraih perak seusai kalah dari Hefang Cheng dengan skor 21-19, 18-21, 13-21. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis Leani Ratri Oktila melaju ke babak final nomor tunggal putri SL4 Paralimpiade Tokyo 2020. Ia melaju berkat kemenangan atas Ma Hui Hui dari Cina dalam laga semifinal yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Sabtu, 4 September 2021.
Unggulan teratas asal Riau itu unggul dua gim langsung 21-12, 21-7. Ia nyaris tak memiliki hambatan berat selama 24 menit bermain di lapangan utama.
Ratri sempat terlibat persaingan ketat dengan Ma di awal gim pertama. Atlet peringkat lima itu ngotot mengejar poin dengan menekan Ratri.
Ratri sempat melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan, tetapi ia bisa mengendalikan tempo permainan setelah bermain lebih sabar. Keunggulan pun kembali digenggam atlet terbaik Para-BWF 2018-2019 ini, dengan mengunci gim pembuka setelah 12 menit bermain.
Ma, yang sudah bersusah payah mengeluarkan kemampuannya, terlihat kepayahan di gim kedua. Berulang kali Ratri mendapat poin gratis akibat pukulan lob dari Ma yang terlalu jauh sehingga dibiarkan Ratri keluar garis lapangan.
Pertahanan Ma yang mengendur juga menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk meloloskan wakilnya di partai puncak tunggal putri Paralimpiade Tokyo.
Laga final dan penentuan medali perunggu akan dilangsungkan hari Minggu, 5 September 2021. Ratri akan bertemu wakil Cina lainnya, yaitu Cheng He Fang yang menduduki peringkat dua dunia. Untuk perebutan medali perunggu, Ma Hui Hui akan menghadapi wakil Norwegia, Helle Sofie Sagoey.
