Profil Leani Ratri Oktila, 'Ratu Para-Badminton' yang Gemilang di Paralimpiade
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Minggu, 5 September 2021 17:36 WIB
Awalnya ia berlaga sebagai atlet normal. Namun pada 2011, saat berusia 21 tahun, Ratri mengalami kecelakaan hingga menyebabkan patah kaki dan tangan kirinya. Meski divonis mengalami gangguan tubuh permanen, namun dia tak menyerah dan bertekad terus menekuni bulu tangkis.
Tekadnya dan kerja kerasnya berbuah manis. Deretan prestasi ia raih. Ia juga dianugerahi gelar atlet parabadminton putri terbaik dari Federasi Badminton Dunia (BWF) dua tahun berturut-turut 2018-2019.
Gelar pertamanya dari para-badminton dicatatkan saat Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2012 yang berlangsung di Riau, provinsi kelahirannya. Saat itu Ratri meraih masing-masing satu medali emas dan perak.
Tahun 2013 menjadi awal bagi Ratri bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC). Bersama timnas paralimpiade, Ratri semakin terpacu untuk berprestasi meski mempunyai keterbatasan.
Keinginannya itu pun dibuktikan dengan menjalani latihan keras. Ratri diketahui kerap datang latihan lebih awal, bahkan hingga menambah porsi latihan.
Kerja kerasnya untuk menuai segudang capaian membanggakan, baik di turnamen single maupun multievent, berujung pada julukan "Ratu Para-Badminton" yang disematkan padanya. Di ajang Paralimpiade Tokyo 2020, ia membuktikan, julukan itu memang layak disandangkan di bahunya.
Selanjutnya: Daftar Prestasi Leani Ratri Oktila