TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Ridwan Kamil menyebut keberhasilan mempertahankan gelar sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional atau PON Papua adalah bukti bahwa Jawa Barat bukan tim jago kandang.

"PON Papua ini bukti kalau Jabar bukan jago kandang. Pernah 2016 ada tagar Jabar jago kandang, tapi hari ini kita buktikan menang di Papua," kata Ridwan Kamil usai bersantap siang bersama atlet di Kota Raja, Jayapura, Jumat siang.

Kontingen dari Tanah Pasundan mempertahankan gelar juara umum yang mereka raih pada PON XIX 2016. Mereka mengumpulkan total 353 medali, terdiri atas 133 medali emas, 105 perak dan 112 perunggu di gelaran PON XX Papua.

DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan torehan 110 medali emas, 91 perak, dan 100 perunggu. Jawa Timur finis ketiga dengan 110 emas, 89 perak dan 88 perunggu.

Dengan hasil itu, Jawa Barat menjadi juara untuk kelima kalinya. Namun, mereka masih tertinggal jauh dari DKI yang memegang rekor sebagai daerah paling sering juara, yaitu 11 kali.

Atas capaian itu, Ridwan bersantap siang dengan perwakilan atlet dari cabang dayung dan angkat berat di Restoran Sendok Garpu Kota Raja, Jayapura. Meski Jabar memulai PON Papua dengan rapor hitam di awal, ia bersyukur para atlet bisa menggapai harapan warga Jabar secara bertahap hingga ke puncak kemenangan.

"Sejak awal saya monitor tiap hari. Kegiatan saya selain shalat, nge-Google medali PON Papua. Awalnya rapor hitam, tapi ini berkat kerja keras semua pihak, semua berpartisipasi mensukseskan. Ada fasilitas, anggaran, logistik, doa dan keamanan, bahkan keputusan-keputusan kami di pemerintahan," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Ridwan Kamil juga mengapresiasi kepatuhan seluruh atlet dan ofisial terhadap konsep yang sejak awal diusung untuk mempertahan gelar juara PON. Menurut dia, hal itu berpengaruh pada kesuksesan Jawa Barat pada pekan olahraga kali ini.

Baca juga : Daftar Akhir Perolehan Medali PON Papua: Jawa Barat Juara Umum, DKI Posisi Kedua