Roger Federer Pensiun, Siapa Petenis Terhebat Sepanjang Masa?

Reporter

Jumat, 16 September 2022 10:42 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perdebatan tentang siapa petenis terhebat sepanjang masa tidak akan berhenti setelah Roger Federer memutuskan gantung raket. Statistik menunjukkan bahwa maestro tenis asal Swiss kalah dari rivalnya, Rafael Nadal dan Novak Djokovic, dalam beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan kehebatan.

Federer, di usia 36 tahun, berhasil memenangkan gelar Grand Slam tunggal putra ke-20 di Australia Open 2018. Namun, itu menjadi gelar terakhirnya. Ia harus rela menyaksikan Nadal mempertajam rekor dengan torehan 22 gelar, sedangkan Djokovic menyalipnya dengan koleksi 21 gelar Grand Slam.

Akan tetapi, sejumlah kalangan menyebutkan capaian Nadal dan Djokovic tidak mungkin ada apabila Federer menetapkan standar tinggi di arena tenis dunia. Atlet kelahiran Basel ini berhasil mengubah olahraga tenis menjadi bentuk seni yang lebih tinggi yang sering kali menantang imajinasi.

Bagi Federer, kemenangan hanya bagian kecil dari permainan tenisnya. Lebih dari dua dekade, ia mencatatkan 1.251 kemenangan dan tingkat keberhasilan 82 persen. Namun, ia tidak hanya mengalahkan lawan, tetapi juga membuat para penggemarnya terpesona dengan sihir permainannya. Ia adalah legenda.

Permainannya memancarkan keanggunan. Ayunan groundstroke-nya tepat dan halus, kekuatannya nyaris effortless alias tanpa usaha, dan gerakannya penuh dengan keanggunan yang meledak-ledak. Itu terjawab saat Federer merebut gelar tunggal putra di Wimbledon 1998. Tiga tahun kemudian, ia berhasil mengalahkan idolanya yang juga Raja Wimbledon Pete Sampras di Centre Court untuk menembus babak perempat final.

Petenis Australia Mark Philippoussis menjadi korban kegarangan Federer saat merebut gelar pertama di ajang Wimbledon. Saat itu, petenis yang kini berusia 41 tahun, hanya kehilangan satu set selama dua minggu gelaran turnamen.

Advertising
Advertising

Penulis olahraga asal Inggris, Simon Barnes, menggambarkan Federer sebagai Harry Potter di olahraga tenis. Bahkan, ia menggambarkan raket Federer berasal dari toko yang sama dengan Harry Potter membeli tongkatnya. "Bukan karena Federer membuat tenis seindah dulu. Ia membuatnya lebih indah dari sebelumnya. Bukan itu tujuan yang ia cari: keindahan hanyalah metode yang ia gunakan untuk memenangkan pertandingan tenis," kata Barnes dikutip dari Reuters.

Dominasi Roger Federer

Setelah merebut gelar pertama, Federer tampil mendominasi di arena tenis dunia.
Pada 2004 ia memenangkan Australia Terbuka dan mempertahankan gelar Wimbledon dan memenangkan AS Terbuka. Pada 2005 ia menyelesaikan hat-trick Wimbledon dan memastikan gelar AS Terbuka kedua berturut-turut.

Federer mencapai nomor satu di dunia pada tahun 2004 dan bertahan selama 237 minggu. Dia mempertahankan dominasinya pada tahun 2006. Ancaman baru muncul lewat kehadiran Nadal, pemain yang lihai di lapangan tanah liat Roland Garros. Oleh Nadal, dominasi Federer mulai goyah ketika menyerah di final French Open dan Wimbledon 2008.

Dua partai final itu dianggap menjadi partai final terbaik dalam sejarah Grand Slam. Dengan beberapa cedera, kiprah Federer mulai memudar. Namun, setahun kemudian ia mengklaim gelar Prancis Terbuka pertamanya untuk melengkapi koleksi gelar Grand Slam dalam kariernya.

Namun di balik semua keanggunan dan seni, Federer memiliki semangat juang yang hampir tak tertandingi dalam sejarah olahraga tenis. Ia bangkit menghadapi tantangan yang diberikan oleh Nadal dan Djokovic sebagai persaingan paling menarik satu dekade terakhir.

Federer menghadapi Nadal 40 kali dan hanya menang 16 kali. Ia berduel dengan Djokovic sebanyak 50 kali dengan rekor menang-kalah 27-23. Apa pun statistiknya, pengaruh Federer terhadap tenis, di dalam dan di luar lapangan, belum pernah terjadi sebelumnya.

Penampilan kompetitif terakhirnya terjadi di Wimbledon 2021. Ia harus mengakui keunggulan Hubert Hurkacz ketika kehilangan set terakhir 6-0. Itu adalah kekalahan yang menandai akhir karier Grand Slamnya dan pertandingan tersebut terbukti menjadi pertandingan terakhir dalam karir Federer.

Diliputi oleh cedera, Federer berbicara tentang keinginannya untuk kembali berkompetisi di Wimbledon 2022. Ia ingin menandai peringatan 100 tahun Centre Court, lapangan rumput persegi panjang yang menjadi panggung favoritnya. Namun, itu pun tidak terjadi.

Kisah Roger Federer berakhir, tetapi warisan untuk tenis dunia tidak akan pernah pudar. "Beberapa atlet telah melampaui bidang mereka dengan cara seperti itu. Dia mendefinisikan kembali kehebatan di lapangan," kata Ketua Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.

Baca juga : Roger Federer Pensiun, Berikut Perjalanannya ke Puncak Arena Tenis Dunia

Berita terkait

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

17 hari lalu

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

Rafael Nadal menelan kekalahan pertamanya setelah kembali bermain tenis akibat cedera. Ia taklukdari Alex de Minaur pada babak kedua Barcelona Open.

Baca Selengkapnya

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

19 hari lalu

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

Bintang tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, mengatakan bahwa dapat kembali beraksi di Barcelona Open seperti mendapat hadiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Danielle Collins, Petenis Amerika yang Merebut Gelar Juara Dua Kali Berturut-turut

25 hari lalu

Mengenal Danielle Collins, Petenis Amerika yang Merebut Gelar Juara Dua Kali Berturut-turut

Petenis Amerika Danielle Collins kembali mengangkat trofi mendapat gelar kedua menjuarai Charleston Open

Baca Selengkapnya

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

27 hari lalu

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

Petenis Amerika Danielle Collins memenangi pertandingan ke-13 berturut-turut dan gelar kedua berturut-turut dengan menjuarai Charleston Open.

Baca Selengkapnya

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

33 hari lalu

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

Perjalanan Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato ditutup dengan kekalahan di Charleston Open 2024.

Baca Selengkapnya

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

34 hari lalu

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

Novak Djokovic akan melampaui Roger Federer pada hari Minggu, saat berusia 36 tahun 321 hari.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

34 hari lalu

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi siap kembali berlaga di turnamen WTA 500 Charleston Open, South Carolina, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

35 hari lalu

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

Petenis Amerika Serikat, Danielle Collins, berhasil menjuarai Miami Open 2024, dengan mengalahkan Elena Rybakina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic

37 hari lalu

Mengenal Mantan Pelatih Novak Djokovic, Goran Ivanisevic

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan pelatih Goran Ivanisevic setelah kerja sama selama 5 tahun

Baca Selengkapnya

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

38 hari lalu

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan sang pelatih Goran Ivanisevic lewat unggahan di Instagram miliknya pada Rabu, 27 Maret 2024.

Baca Selengkapnya