Ketua Umum PSSI Diminta Mundur Buntut Tragedi Kanjuruhan, Ini Profil Mochamad Iriawan

Senin, 3 Oktober 2022 16:38 WIB

Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Buntut insiden tragedi Kanjuruhan, Malang, dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menewaskan 130 orang, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mendesak Mochamad Iriawan mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI.

Sugeng menilai Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule harus angkat kaki dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawabannya. Sebab, insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB itu menjadi peristiwa terburuk di sepakbola nasional.

Permintaan Iriawan mundur sebagai Ketua Umum PSSI, juga datang dari Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi melalui laman Twitter, Ahad 2 September 2022. Ia meminta semua jajaran pengurus PSSI mundur dari jabatannya, akibat kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang yang menelan ratusan korban jiwa.

Profil Ketua Umum Mochamad Iriawan

Disarikan dari berbagai sumber, Komjen Pol Mochamad Iriawan merupakan seorang Purnawirawan perwira tinggi Polri yang diakhir tugasnya menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.

Pria yang akrab dipanggil Iwan bule ini lahir di Jakarta, 31 Maret 1962. Ia merupakan lulusan Akpol tahun 1984. Selama karirnya di kepolisian, Iwan bule lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.

Advertising
Advertising

Ia pernah pula menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi pada 2008. Kasus besar yang pernah ditanganinya dulu yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar.

Sejak itu, perjalanan karirnya terus meroket. Ia kemudian diamanahkan jabatan Kapolda Nusa Tenggara dan Jawa Barat. Saat Iriawan akan dipromosikan sebagai Kapolda Jawa Barat, ia sempat dijegal dengan tuduhan bahwa pernah berkasus. Namun, tuduhan tersebut dianggap tak memiliki alasan yang kuat dan jabatan Kapolda Jawa Barat pun tetap diserahkan kepada Iriawan.

Dari Kapolda Jawa Barat, ayah dari lima orang anak tersebut ditugaskan sebagai Kadivkum Polri dan berlanjut sebagai Kadivpropam Polri. Tak lama kemudian, ia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya pada 2016.

Dalam tugas tersebut, ia terlibat secara langsung dalam pengamanan aksi damai 4 November 2016 yang menuntut penahanan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas perbuataan penistaan agama. Selain itu Mochamad Iriawan menjadi garda terdepan pengamanan Jakarta yang sedang menggelar hajatan Pilgub DKI 2017.

ANNISA FIRDAUSI I SDA

Baca: Tragedi Kanjuruhan, PSSI Bentuk Tim Investigasi Dipimpin Ketua Umum Mochamad Iriawan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

8 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

9 jam lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

PPP Ogah Muluk-muluk Usung Calon di Pilkada DKI Jakarta

11 jam lalu

PPP Ogah Muluk-muluk Usung Calon di Pilkada DKI Jakarta

Politikus PPP Sandiaga Uno disebut memiliki potensi yang besar untuk disandingkan dengan nama-nama beken yang bakal maju di Pilkada DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

12 jam lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

1 hari lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

3 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya