Juarai US Open 2023, Coco Gauff: Sekarang Saya Terbakar dengan Sangat Terang
Editor
Nurdin Saleh
Minggu, 10 September 2023 07:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Coco Gauff berhasil menjuarai turnamen tenis grand slam US Open 2023. Petenis remaja Amerika Serikat ini melakukan comeback sengit untuk mengalahkan unggulan kedua asal Belarusia, Aryna Sabalenka, dengan skor 2-6 6-3 6-2 di New York, Minggu dinihari WIB, 10 September.
Gauff, 19 tahun, meraih gelar grand slam pertamanya dalam kariernya. Ia melakukannya dengan spesial, di depan pendukungnya sendiri.
Gauff menjadi orang Amerika pertama yang memenangkan gelar tunggal US Open sejak Sloane Stephens pada 2017.
“Saya merasa sedikit terkejut saat ini,” kata Gauff saat berbicara di lapangan, seusai pertandingan.
"Anda tahu kekalahan di Prancis Terbuka (di final tahun lalu) merupakan patah hati bagi saya, tetapi saya menyadari bahwa Tuhan menempatkan kita melalui kesengsaraan dan cobaan dan ini menjadikan momen ini lebih manis dari yang dapat saya bayangkan."
Merasa Diberkati
Gauff menjadi remaja Amerika pertama yang mencapai final tunggal AS Terbuka sejak Serena Williams pada tahun 2001. Setelah memastikan kemenangan atas Sabalenka dengan sebuah backhand, ia menjatuhkan diri di lapangan. Setelah memeluk lawannya, ia terlihat menangis dan memeluk orang tuanya di tribun.
“Saya hanya tahu bahwa jika saya tidak memberikan segalanya, saya tidak punya kesempatan untuk menang. Aryna adalah pemain yang luar biasa,” kata Gauff.
"Api yang Anda bawa ke lapangan adalah sesuatu yang membuat olahraga menjadi lebih baik."
"Saya sangat diberkati dalam hidup ini. Saya sangat bersyukur untuk momen ini, sejujurnya saya tidak bisa berkata-kata," kata Gauff.
Pembuktian Gauff
Gelar US Open 2023 menjadi pembuktian bagi Gauff. Ia selama ini seperti sulit memaksimalkan potensinya setelah menjadi pemain termuda yang lolos ke babak utama Wimbledon pada usia 15 tahun.
Dia menemukan semangat baru pada musim panas ini, menghasilkan permainan tenis terbaik dalam kariernya. Dia meraih kemenangan di Washington dan mengamankan gelar WTA 1000 pertamanya di Cincinnati.
“Sebulan yang lalu saya mejuarai gelar (level) 500 dan orang-orang mengatakan saya akan berhenti di situ. Dua minggu lalu saya memenangkan gelar 1000 dan orang-orang mengatakan itu adalah gelar terbesar yang bisa saya dapatkan,” kata Gauff.
"Jadi tiga minggu kemudian saya di sini dengan trofi ini sekarang. Kepada mereka yang mengira mereka menaruh air ke api saya, Anda benar-benar menambahkan bahan bakar ke dalamnya dan sekarang saya terbakar dengan sangat terang."
Sabalenka yang akan menjadi petenis nomor satu dunia meski kalah di final US Open ini meminta maaf pada keluarganya. "Saya hanya ingin menyampaikan banyak cinta untuk keluarga saya. Mereka sudah bangun dan menonton. Maaf atas hasil ini," ujarnya.
REUTERS
Pilihan Editor: Komentar Jonatan Christie setelah Kalah di Semifinal China Open 2023