TEMPO.CO, Jakarta - Dokter gizi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Paulina Toding buka suara soal pemantauan indeks massa tubuh para atlet. Ia menegaskan bahwa PBSI selalu melakukan timbang badan para atlet setiap satu pekan sebelum turnamen berlangsung.

"Ini sekaligus untuk mengukur indeks massa otot, massa lemak, dan berat badannya. Mereka wajib melakukan timbang badan. Kalau ada kelebihan massa lemak tentu akan dipantau setiap minggunya. Setiap bulan juga ada tes timbang badan untuk mengukur berapa indeks massa lemak tubuhnya," ujar Paulina dikutip dari keterangan tertulis PBSI di Jakarta, Rabu, 13 September 2023.

Pengecekan, kata dia, juga dilakukan setelah para pemain kembali komposisi indeks massa lemak dan massa otot para atlet. "Kalau ada lemak berlebih nantinya ada program khusus untuk si atlet bersangkutan."

Ia menjelaskan bahwa standar indeks massa lemak tubuh untuk atlet putra berada pada angka 10-18, sedangkan atlet putri berada pada angka 18-26. Angka tersebut adalah standar massa lemak di dalam tubuh. "Kalau kurang dari angka itu, biasanya akan ada perlakuan khusus, seperti menu tambahan dengan minum susu bagi atlet," ujar Paulina.

Tim gizi PBSI selalu memantau nutrizi dan gizi untuk para atlet setiap hari. "Dari situ kami tahu asupan apa yang harus ditambah atau dikurangi untuk atlet tersebut. Misalnya asupan dengan penambahan susu dengan tinggi kalori atau dengan defisit kalori," ujar Paulina.

Postur tubuh para atlet bulu tangkis menjadi sorotan setelah Rehan Naufal Kusharjanto menjadi pembicaraan publik. Atlet ganda campuran yang berpasangan dengan Lisa Ayu Kusumawati itu dikritik setelah bentuk perutnya terekspos seusai bertanding di China Open 2023 di Changzhou, pekan lalu. Dalam sesi wawancara oleh BWF, Rehan mengusap wajahnya menggunakan bagian bawah kaos sehingga bagian perut terlihat.

Penggemar bulu tangkis di jagad media sosial pun ramai bicara soal postur tubuh Rehan. Bentuk perut sang atlet dinilai tidak proporsional. Dalam turnamen berkategori BWF Super 1000 tersebut, Rehan / Lisa langsung tersingkir pada babak pertama. Sebab itulah, muncul pendapat bahwa performa buruk tak terlepas dari kondisi fisik sang atlet yang tak ideal.

Namun, Paulina membantah rumor bahwa postur tubuh Rehan tak ideal. "Saat Rehan mau berangkat ke turnamen China Open, indeks massa lemak di tubuhnya saat kami ukur hasilnya memang normal, walaupun mepet ke batas atas," ujar dia.

Paulina memastikan bahwa indeks massa otot dan lemak para atlet di pelatnas bulu tangkis di Cipayung tergolong baik. Massa otot tubuhnya baik dan massa lemak juga masih terbilang normal. "Walaupun berada dalam kisaran normal, tetap kami diskusikan lagi ke atlet yang bersangkutan apakah sudah cukup nyaman dengan komposisi tubuh tersebut," ujar dia.

Tim Gizi PBSI juga menyesuaikan kebutuhan para atlet untuk mendapatkan kelincahan, ketahanan, dan kekuatan fisik. "Menu harian atlet di pelatnas memang kami atur dengan ketat. Dari bagian dapur, jauh-jauh hari sudah berbagi informasi tentang beberapa menu yang akan disajikan. Kami cek dulu."

"Komposisinya harus lengkap mulai dari karbohidrat paling banyak yaitu 40-60 persen, lalu protein 15 persen, dan lemak 25 persen. Kami juga selalu memperhatikan agar menu yang tersedia, rendah lemak," ujar Paulina.

Tidak hanya nutrisi dan gizi, ia juga memberi pengetahuan tentang pentingnya cairan dan elektrolit untuk para atlet bulu tangkis saat latihan dan bertanding. "Setiap atlet yang akan bertanding, selalu kami bekali dengan suplemen yang cukup," katanya.

Sejumlah pebulu tangkis berlatih di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Bulu Tangkis di PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu 8 Februari 2023. PP PBSI menyiapkan para pemain bulu tangkis Indonesia untuk menghadapi berbagai ajang turnamen internasional seperti All England 2023, SEA Games 2023, Piala Sudirman 2023, hingga ASIAN Games ke-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Paulina sadar betul bahwa kendala atlet saat bertanding di luar negeri adalah soal asupan makan banyak, tetapi tidak diimbangi dengan latihan yang berat seperti yang para atlet dapatkan di pelatnas PBSI sehari-hari. "Seringkali sepulang dari pertandingan di luar negeri, berat badan atlet cenderung naik," tutur dia.

"Harus diakui, tipe badan seseorang itu berbeda-beda. Ada yang bawaannya sudah kurus dan atletis, namun ada pula yang berisi, sehingga perlu usaha lebih untuk membentuk tubuh yang sesuai untuk seorang atlet," kata Paulina menambahkan.

Pilihan Editor: Dokter Gizi PBSI Buka Suara soal Polemik Postur Tubuh Rehan Naufal Kusharjanto