Kilas Balik Kasus Doping Pelari Ben Johnson 35 Tahun Silam

Rabu, 27 September 2023 04:35 WIB

Upacara pembukaan Olimpiade Korea pada 17 September 1988 di Seoul, Korea Selatan. zimbio.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika ingatan kembali tentang Olimpiade 1988 di Seoul, banyak penggemar olahraga yang memperbincangkan Ben Johnson, seorang pelari asal Kanada, yang tersandung kasus doping.

Ben Johnson terus terkait erat dengan Olimpiade 1988 karena dia terbukti melakukan tindakan kontroversial, yaitu menggunakan doping untuk meningkatkan kekuatannya saat bersaing dalam perlombaan lari.

Dalam laporan dari International Olympic Committee, disebutkan bahwa Johnson berkompetisi dalam nomor lari 100 meter dalam Olimpiade 1988. Dalam nomor yang sangat prestisius itu, Johnson berhasil meraih medali emas dan mencatatkan waktu luar biasa, yakni 9,79 detik.

Namun, setelah berhasil memenangkan medali emas dengan waktu yang mencolok tersebut, International Olympic Committee mengumumkan bahwa Johnson dinyatakan positif menggunakan doping yang mengandung zat stanozolol.

Sebagai hasil dari temuan ini, medali emas yang dimenangkan oleh Johnson akhirnya dicabut dan diberikan kepada pelari Amerika Serikat, Carl Lewis, yang sebelumnya meraih medali perak.

Advertising
Advertising

Setelah terbukti menggunakan doping selama Olimpiade 1988, Johnson menghadapi banyak larangan berpartisipasi dalam sejumlah kompetisi atletik.

Meskipun ia mencoba berkompetisi kembali dalam Olimpiade 1992 di Barcelona, Johnson gagal lolos ke babak final. Sejak kasus dopingnya terungkap, performa Johnson telah menurun drastis dan ia hampir tidak pernah bertanding di tingkat internasional.

Setelah pensiun dari dunia lari, Johnson mengumumkan bahwa ia akan menjadi pelatih kebugaran untuk Diego Maradona. Saat itu, Maradona sedang dalam proses pemulihan dari kecanduan narkoba dan menghadapi masalah berat badan berlebihan. Johnson berhasil membawa fisik Maradona kembali ke kondisi prima setelah menjalani program pelatihan yang intensif di York University.

Selain itu, Johnson juga menerima tawaran dari Muammar Khadafi, diktator Libya. Johnson diminta oleh Khadafi untuk melatih fisik Al-Saadi Khadafi, putra Khadafi yang akan bergabung dengan klub sepak bola. Akhirnya, Al-Saadi Khadafi bergabung dengan Peruggia, tetapi sayangnya, ia hanya bermain satu kali karena dinyatakan positif menggunakan narkoba dan akhirnya diskors. Nama Johnson sebagai atlet yang terlibat dalam doping akhirnya tenggelam.

RYZAL CATUR ANANDA SANDHY S | EIBEN HEIZAR
Pilihan editor: 10 Hukuman Akibat Doping di Liga Italia: Dari Pep Guardiola, Edgar Davids hingga Jaap Stam

Berita terkait

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

2 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Profil Kota Edmonton Kanada Tempat Bermukim Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Sekarang

2 hari lalu

Profil Kota Edmonton Kanada Tempat Bermukim Cindy Fatikasari dan Tengku Firmansyah Sekarang

Pasangan Cindy Fatikasari dan Teuku Firmansyah mulai tinggal di Kota Edmonton di Kanada. Di sini tinggal pula YouTuber Nikmatul Rosidah.

Baca Selengkapnya

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

3 hari lalu

Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.

Baca Selengkapnya

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

7 hari lalu

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

Ernando Ari meminta Shin Tae-yong agar tidak terlena dengan pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

7 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

9 hari lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

Shin Tae-yong memilih Bagas Kaffa untuk mengisi posisi wingback kanan di laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

9 hari lalu

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong menyiapkan strategi berbeda menghadapi Guinea demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

11 hari lalu

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

Timnas U-23 Guinea mulai bersiap untuk menghadapi Timnas U-23 Indonesia pada babak play-off cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

12 hari lalu

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner dinilai pelatih Roberto Mancini layak bermain di Serie B Italia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

14 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya