Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Senin, 9 Oktober 2023 05:41 WIB

Penutupan Asian Games 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, 8 Oktober 2023. REUTERS/Marko Djurica

TEMPO.CO, Jakarta - Hingar-bingar pesta olahraga Asian Games 2023 sudah usai. Upacara penutupan dilakukan di Hangzhou Olympic Sports Centre, Cina, Minggu, 8 Oktober.

Pataka Asian Games sudah diserahterimakan kepada tuan rumah Asian Games berikutnya. Pataka itu diberikan panitia penyelenggara Asian Games ke-19 dan Komite Olimpiade Asia kepada perwakilan Jepang, Gubernur Prefektur Aichi Hideaki Omura dan Wakil Walikota Nagoya Hideo Nakata, yang akan menjadi tuan rumah pesta olahraga empat tahunan itu untuk edisi berikutnya di tahun 2026.

Bagi tuan rumah, Asian Games Hangzhou kian meneguhkan berderet fakta bahwa negeri Tirai Bambu ini kini benar-benar telah membuktikan diri sebagai negara adidaya di era multipolar. Mereka tidak hanya tangguh di bidang diplomasi regional, perekonomian, maupun beragam teknologi paling mutakhir, tetapi juga mumpuni di pentas olahraga.

Terbukti hingga berakhirnya Asian Games kali ini, negara yang dipimpin Xi Jinping ini mendominasi hampir semua cabang olahraga yang dipertandingkan dan jumlah medali yang berhasil dikumpulkan kontingen mereka pun jauh meninggalkan sejumlah saingan yang selama ini dikenal sebagai raksasa-raksasa olahraga Asia, seperti Jepang dan Korsel.

Dua rival terdekat yang menempati posisi runner up dan ketiga di klasemen akhir Asian Games yang sempat tertunda setahun karena pandemi Covid-19 itu terseok-seok mengejar China. Total medali yang diraup dua negara itu jika digabung pun jumlahnya masih kalah dengan yang berhasil dikumpulkan tuan rumah.

Hasil Wakil Asia Tenggara

Advertising
Advertising

Untuk lingkup regional yang lebih kecil Asia Tenggara, Thailand menjadi perwakilan dari negara-negara di kawasan tersebut yang berhasil menembus peringkat 10 besar, yakni di posisi ke-8 setelah meraup total 58 medali dengan perincian 12 emas, 14 perak dan 32 perunggu.

Sementara kontingen Indonesia harus puas pada peringkat 13 setelah hanya mampu mendulang 7 emas, 11 perak dan 18 perunggu. Persis di bawah Indonesia bercokol negeri jiran Malaysia yang mengumpulkan total 32 medali, terdiri dari 6 emas, 8 perak dan 18 perunggu.

Negara-negara ASEAN lainnya juga bernasib sama, terpuruk dengan koleksi medali yang sangat minimalis. Filipina berada di peringkat 17, Singapura (20), Vietnam (21), Myanmar (27), Brunei Darussalam (32), Laos (35), Kamboja (38), dan bahkan Timor Leste tidak mampu meraup satu pun medali.

Selanjutnya: Tentang Hasil Indonesia
<!--more-->


Indonesia Meleset dari Target

Bagi Indonesia, posisi di peringkat 13 Asia setelah hanya mampu mendulang 7 emas itu jelas meleset dari target yang telah ditetapkan. Kemenpora sebelumnya mencanangkan target Merah putih di Hangzhou mampu meraih posisi 12 besar dengan 12 medali emas. Sementara Presiden Jokowi justru menuntut capaian yang lebih agresif, yakni mampu menembus 10 besar hasil perjuangan 415 atlet dan 161 ofisial dari 31 cabang olahraga yang diikuti tim Indonesia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan bahwa meskipun telah dilakukan persiapan yang matang dan kerja keras oleh atlet-atlet Indonesia, namun hasil yang diperoleh pada Asian Games 2022 ternyata tidak sesuai dengan harapan. "Saya ingin mengucapkan permohonan maaf pada seluruh masyarakat Indonesia dan Bapak Presiden Republik Indonesia karena target dari beliau 10 besar tidak tercapai," kata Menpora.

Ada banyak faktor yang turut berperan dalam menentukan sukses-tidaknya target terpenuhi dari sebuah cabang olahraga yang dipertandingkan di Hangzhou. Ada target yang meleset, tetapi ada juga kejutan-kejutan yang hadir dari sejumlah arena yang sebelumnya kurang diperhitungkan.

Misalnya saja kejutan dua medali emas dipersembahkan dari cabang olahraga menembak lewat Muhammad Sejahtera Dwi Putra pada nomor 10m running target tunggal putra dan 10m running target beregu campuran. Hal ini menjadi catatan sejarah tersendiri setelah cabang olahraga tersebut sukses mengakhiri puasa medali emas selama 69 tahun sejak menembak pertama kali dilombakan pada Asian Games 1954.

Demikian pula emas-emas lainnya dari cabang wushu, sepeda BMX putri maupun angkat berat, yang masing-masing dipersembahkan Harris Horatius, Amellya Nur Sifa dan Rahmat Erwin Abdullah memecahkan rekor dunia 201kg angkatan clean and jerk kelas 73kg putra menjadi sepenggal kisah manis di pentas Asian Games kali ini.

Sementara itu catatan kelam yang berkontribusi signifikan atas melesetnya target terekam dari cabang-cabang olahraga unggulan Merah Putih, seperti panjat tebing dan bulu tangkis.

Dari arena panjat tebing di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Centre, atlet-atlet Indonesia yang sejatinya telah malang-melintang di berbagai kejuaraan level dunia dan bahkan memegang rekor dunia seperti Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin, harus merelakan kehilangan setidaknya tiga peluang medali emas dari adu cepat memanjat setinggi 15m itu.

Selanjutnya: Kegagalan bulu tangkis dan Evaluasi untuk Olimpiade
<!--more-->


Bulu Tangkis Jeblok

Setali tiga uang dengan panjat tebing, cabang unggulan bulu tangkis yang banyak diharapkan menyumbang setidaknya tiga medali emas ternyata gagal total setelah tidak ada satu pun jago Indonesia yang berhasil menembus semifinal. Hangzhou menjadi catatan terburuk bulu tangkis Indonesia karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, Indonesia gagal meraih satu pun medali dari tujuh nomor yang dipertandingkan, baik beregu maupun perorangan.

Indonesia selama ini dipandang sebagai salah satu negara papan atas untuk cabang olahraga bulu tangkis. Karenanya kegagalan mendulang medali dari pentas Asian Games kali ini menjadi momentum berharga untuk melakukan evaluasi demi peningkatan prestasi dan integritas olahraga bulu tangkis itu sendiri di kancah internasional berikutnya.

Tatap Olimpiade 2024

Secara umum, seperti kata Menpora Dito, tidak tercapainya target prestasi tersebut menjadi momen introspeksi yang penting bagi dunia olahraga Indonesia. Dia berharap agar kekecewaan atas hasil saat ini justru menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi dan kualitas persiapan atlet-atlet Indonesia pada masa-masa mendatang.

Apalagi tidak berselang lama akan digelar ajang olahraga multi-cabang yang skalanya lebih besar dari Asian Games Hangzhou, yakni Olimpiade Paris tahun 2024 mendatang.

"Kita akan mengevaluasi total seluruh cabang olahraga yang ikut di Asian Games dan akan kita analisis bagi yang meleset dari target. Ini sekiranya kita duduk bersama dan kita cari solusinya apa yang terbaik," ujar Dito.

Hal sama dikatakan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari. Ia menilai hasil Tim Indonesia di Asian Games 2022 Hangzhou perlu menjadi catatan bersama dan bahan evaluasi menuju Olimpiade Paris 2024.

“Kita mendapat banyak referensi dari Asian Games untuk bahan evaluasi menuju Paris. Pulang dari sini, kita harus duduk bersama dan mengevaluasi perbaikan-perbaikan yang perlu kita lakukan. Olimpiade Paris tinggal satu tahun lagi dan kualifikasi sudah berjalan, kita harus mengoptimalkannya,” kata Okto, dikutip dari keterangan resmi, Minggu.

Pilihan Editor: Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023

Berita terkait

Kabar Terbaru Lalu Muhammad Zohri dalam Perburutan Tiket Olimpiade 2024 Paris

1 hari lalu

Kabar Terbaru Lalu Muhammad Zohri dalam Perburutan Tiket Olimpiade 2024 Paris

Atlet lari 100 meter andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, masih berjuang untuk lolos kualifikasi Olimpiade 2024. Bagaimana kabar terbarunya?

Baca Selengkapnya

173 Atlet Bulu Tangkis Dunia Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Termasuk 6 dari Indonesia

2 hari lalu

173 Atlet Bulu Tangkis Dunia Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Termasuk 6 dari Indonesia

Sebanyak 173 atlet bulu tangkis dunia siap berkompetisi dalam pesta olahraga terbesar Olimpiade 2024 Paris, termasuk enam dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

3 hari lalu

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

Ernando Ari meminta Shin Tae-yong agar tidak terlena dengan pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Rizky Ridho dan Rio Fahmi Tetap Bangga dengan Timnas U-23 Indonesia Meski Gagal Lolos Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Rizky Ridho dan Rio Fahmi Tetap Bangga dengan Timnas U-23 Indonesia Meski Gagal Lolos Olimpiade Paris 2024

Dua pemain Persija Jakarta yang membela Timnas U-23 Indonesia Rizky Ridho dan Ilham Rio Fahmi memberikan komentarnya usai gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Guinea 0-1

5 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Guinea 0-1

Timnas U-23 Indonesia belum bisa memutus rekor buruk tak pernah tampil Olimpiade sejak terakhir kali dilakukan pada 1956.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Guinea: Shin Tae-yong Bela Marselino Ferdinan soal Penampilannya Lawan Irak

5 hari lalu

Indonesia vs Guinea: Shin Tae-yong Bela Marselino Ferdinan soal Penampilannya Lawan Irak

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong meminta masyarakat Indonesia untuk mendukung Marselino Ferdinan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Diminta Bermain Lebih Kolektif saat Hadapi Guinea

5 hari lalu

Timnas Indonesia Diminta Bermain Lebih Kolektif saat Hadapi Guinea

Pengamat sepak bola Mohammad Kusnaeni menilai Guinea bukan tim yang terorganisassi dengan bagus. Celah untuk Timnas Indonesia?

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Pelatih Kaba Diawara Memilih Berhati-hati

6 hari lalu

Jelang Laga Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Pelatih Kaba Diawara Memilih Berhati-hati

Laga Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Kaba Diawara menilai Indonesia tim terorganisasi.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Berpotensi Bertemu Kylian Mbappe Jika Lolos Olimpiade Paris 2024

7 hari lalu

Timnas Indonesia Berpotensi Bertemu Kylian Mbappe Jika Lolos Olimpiade Paris 2024

Kylian Mbappe berambisi membela negaranya di ajang kompetisi Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Guinea, Shin Tae-yong Fokus Jaga Kondisi Pemain Agar Tetap Bugar

7 hari lalu

Indonesia vs Guinea, Shin Tae-yong Fokus Jaga Kondisi Pemain Agar Tetap Bugar

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengatakan para pemain mulai alami kelelahan psikologis menjelang laga Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya