Kisah Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Bikin Sejarah di All England 2024: Teman tapi Rival
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Senin, 18 Maret 2024 10:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting memupus dahaga panjang tunggal putra dalam turnamen begengsi All England. Mereka mampu menghadirkan All Indonesian Final di edisi 2024, yang kemudian dimenangi Jonatan.
Tiga dekade telah berlalu sejak Indonesia terakhir kali meraih emas tunggal putra di turnamen bulu tangkis tertua ini. Gelar terakhir dibawa pulang oleh Hariyanto Arbi pada tahun 1994 setelah mengalahkan kompatriotnya, Ardy Bernardus Wiranata.
Sejak itu, tiga pemain tunggal putra Indonesia, yaitu Arbi (1995), Taufik Hidayat (1999 dan 2000), dan Budi Santoso (2002) telah mencapai empat final, tapi medali emas masih sulit diraih.
Paceklik panjang pun akhirnya dipatahkan pada tahun ke-125 penyelenggaraan All England. Jonatan Christie keluar sebagai juara setelah memenangkan laga atas rekan satu negara, sekaligus mantan teman sekamarnya saat junior, Anthony Sinisuka Ginting, 21-15, 21-14, pada pertandingan yang diadakan di Birmingham, Minggu 17 Maret 2024.
Di tengah lapangan abu-abu All England 2024, Jonatan, yang turun sebagai pemain nonunggulan tampil lebih tenang dari Ginting yang merupakan unggulan kelima dalam kejuaraan bulu tangkis tertua di dunia itu.
Ketenangan itu membawanya menuju gelar BWF Super 1000 pertamanya, sekaligus kemenangan keempatnya atas Ginting dari 10 kali pertemuan mereka pada turnamen bulu tangkis dunia.
Namun, entah ini adalah head-to-head keberapa bagi mereka, mengingat keduanya memulai perjalanannya sebagai tumpuan tunggal putra Indonesia sejak dari usia muda, bersama-sama.
Selanjutnya: Teman dan Rival