6 Catatan Menarik dari V-League Korea Selatan 2023-3024, Termasuk Soal Megawati Hangestri
Editor
Nurdin Saleh
Minggu, 7 April 2024 13:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Liga bola voli Korea Selatan (V-League) 2023-2024 sudah tuntas digelar. Hyundai Hillstate menjadi juara di bagian putri, sedangkan Korean Air menjadi kampiun putra.
Kompetisi yang berlangsung sejak Oktober 2023 hingga April 2024 menampilkan sejumlah hal menarik. Inilah beberapa di antaranya, yang dikutip dari MK Sports:
1. Ketat Hingga Akhir
Musim ini, tim yang memuncaki klasemen berhasil menjadi juara. Itu terjadi di bagian putra dan putri.
Di sektor putra, Korea Air menjadi juara setelah menang 3-0 atas Ansan OKman di babak final. Sedangkan di sektor putri Hillstate menjadi kampiun dengan mengalahkan Pink Spiders 3-0.
Kedua tim juara ini sama-sama memuncaki klasemen babak reguler setelah melewati persaingan ketat. Bahkan, untuk pertama kalinya dalam sejarah V-League, puncak klasemen putra dan putri ditentukan hingga laga terakhir.
2. Hillstate Juara Lagi setelah 8 Tahun
Di bagian putri, Hyundai Hillstate meraih gelar juara ketiganya dan yang pertama dalam 8 tahun terakhir. Dalam selang waktu antara dua gelar itu, mereka hanya dua kali lolos ke playoff, termasuk musim lalu saat mereka jadi runner-up.
3. Korean Air Menorehkan Rekor
Di bagian putra, Korean Air menorehkan rekor. Mereka memenangi gelar juara dalam 4 musim berturut-turut. Ini adalah catatan baru di V-League.
Korean Air saat ini mengemas 5 gelar juara. Mereka masih kalah dari Daejon Samsung Bluefangs yang memegang rekor dengan 8 gelar juara.
4. Pertandingan Putri Lebih Diminati Penonton
Menurut data Federasi Bola Voli Korea (KOVO) , sektor bola voli wanita menikmati popularitas yang lebih besar daripada divisi pria, yang juga terus meningkat. Musim ini, total 264 pertandingan dimainkan, dengan 132 pertandingan (126 pertandingan liga reguler dan 6 pertandingan pascamusim) untuk putra dan putri.
Jumlah total penonton pertandingan putra dan putri adalah 586.514 orang. Jumlah ini meningkat 4,5 persen dari musim lalu yang ditonton sebanyak 561.445 orang.
Jumlah penonton pertandingan putri sebanyak 335.016 orang, lebih banyak dibandingkan pertandingan putra sebanyak 251.498 orang.
Selanjutnya: Kebijakan Kuota Asia dan Megawati Hangestri.
<!--more-->
5. Pengenalan Aturan Kuota Asia Dinilai Sukses
Perubahan aturan terbesar di V-League musim ini adalah penerapan kuota Asia. Performa para pemain yang didatangkan mampu berperan luar biasa.
Sorotan terbesar tertuju pada Megawati Hangestri. Tampilan apiknya membantu Red Sparks lolos ke playoff, untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Lebih dari itu, kehadiran Megawati mendongkrak popularitas V-League di kalangan fans voli Indonesia.
Mega menjadi pemain Asia tersukes di V-League putri. Ia menyumbang 736 poin di babak reguler, berada di posisi ketujuh daftar top skor.
Selain Mega, pemain Asia lain juga berperan besar. Sebut saja Reina Tokoku di Pink Spiders dan Wipawee Srithong dari Hillstate.
6. Masa Keemasan Pelatih Asing
Musim ini jadi masa keemasan pelatih asing. Dengan diperkenalkannya kuota Asia, perubahan nyata terjadi seiring dengan bertambahnya jumlah pemain asing di lapangan. Pada saat bersamaan pelatih kepala asing juga berdatangan.
Musim ini menghadirkan jumlah pelatih asing terbesar dalam sejarah V-League. Korean Air dilatih Tomi Tilikainen, OK Financial Group dibesut Ogino Massage, serta Hillstate ditangani Marcello Abondanza.
Para pelatih asing itu sukses memberikan prestasi. Tiga tim yang dipimpin pelatih asing maju ke final, dua di antaranya menjadi juara.
MK SPORTS | NAVER
Pilihan Editor: Juara V-League Bersama Hillstate, Wipawee Srithong Ingin Bawa Tim Voli Thailand ke Olimpiade 2024