Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay
Reporter
Rachel Farahdiba Regar
Editor
S. Dian Andryanto
Jumat, 20 September 2024 17:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki babak ke-8 Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria, tim catur putri Indonesia menang dari Lebanon dengan skor akhir 3 ½ : ½. Pemain papan 4 putri menjadi partai yang pertama selesai. Pada papan 4 ini, Clementia Adeline ( Elo Rating 1550) sempat unggul dari Remy Al Asmar (1661). Namun, pemilihan serangan tidak tepat membuat lawan counter attack Celementia sehingga seimbang dan sepakat remis.
Pada papan 2, Evi Yuliana (1912) mengalahkan Skye Attieh (1675) yang membuatnya meraih gelar Woman FIDE Master (WFM). Evi sudah meraih 6,5 poin dari 8 babak, sedangkan untuk meraih gelar WFM hanya perlu 6 poin dari 9 babak.
“Kemenangan Evi di babak 8 ini menunjukkan kemampuan taktis dan kalkulasi yang lebih matang dari lawannya. Setelah terjadi pergulatan di sayap menteri dan sayap raja lawannya, setelah itu, Skye kalah perwira. Karena ancaman dan tekanan dari Evi, ia pun menyerah,” kata Kapten Tim Catur Putri Indonesia, Lisa Lumongdong, pada 19 September 2024.
Kemenangan catur Indonesia kategori putri lainnya didapatkan dari pemain papan 1, Evi Lindiawati (1940) yang mengalahkan Sally Hamadeh (1557). Evi awalnya bermain sangat hati-hati sehingga sempat mengalami krisis waktu. Namun, Evi mampu mengagetkan Sally yang memberi ancaman beruntun. Tak hanya itu, Angel Ruth Nugroho (1939) yang berada di papan 2 juga berhasil meraih kemenangan paling akhir dalam menghadapi Nadia Fawaz (1747). Selama bertanding, Angel tidak mengalami kesulitan karena sudah mengantongi keunggulan 2 bidak.
Sementara itu, dikutip dari rilis Humas PB Percasi, tim catur putra Indonesia harus mengakui keunggulan Uruguay yang berakhir dengan skor 3 ½ : ½. Andrean dan rekan-rekannya berusaha keras menghadapi tim Uruguay yang menurunkan 2 pemain GM dan 2 pemain IM. Semua pemain dalam pertandingan ini bertarung panas di semua papan. Menjelang permainan berakhir, hanya di papan 4 CM Fabian Glen Mariano (2121) yang unggul satu bidak dari IM Bernardo Roselli Mailhe (2362). Permainan ini diakhiri dengan bidak kuda vs gajah.
Fabian memiliki 3 bidak, sedangkan lawannya 2 bidak. Namun, semua bidak berada di sayap yang sama, yaitu sayap menteri. Akibatnya, pihak yang bertahan mudah memaksakan remis dan disepakati para pemain. Meskipun hanya ½ poin, tetapi partai ini menjadi satu-satunya yang mampu menyumbangkan angka untuk tim catur Indonesia.
Tiga partai lainnya di papan 1 sampai 3 berakhir kemenangan Uruguay. FM Andrean Susilodinata (2393) kalah dari GM Georg Meier (2591), FM Satria Duta Cahaya (2219) kalah dari GM Andres Rodriques Vila (2417), dan Zacky Dhia Ulhaq (2203) kalah dari FM Facundo Vazquez (2388).
Meskipun kalah dari Uruguay, tetapi tim catur putra memiliki partai paling seru di papan 2. Pasalnya, Satria Duta yang kalah posisi terpaksa mengorbankan Gajah untuk menghancurkan sayap raja lawan. Namun, GM Andres mampu bertahan menghadapi ancaman Duta. Bahkan, kedua pemain sempat mempromosikan bidaknya. Sayangnya, upaya Duta membuat skak abadi menggunakan menteri berujung buntu pada langkah ke-75 sehingga menyerah.
“Tetapi perjuangan kerasnya sangat dihargai oleh kapten tim Uruguay, Daniel Rivera yang menyalami Duta begitu pertandingan selama 5 jam itu selesai. Dia juga menyalami saya sambil mengacungkan jempolnya berkali-kali sambil menunjuk-nunjuk Duta,” kata Kapten Tim Catur Putra Indonesia, Kristianus Liem.
Selanjutnya, dalam babak ke-9 Olimpiade Catur 2024, tim catur putri Indonesia akan ditantang Korea Selatan, sedangkan tim catur putra akan menghadapi Palestina.
Pilihan Editor: Olimpiade Catur 2024 di Budapest Hungaria: Pecatur Satria Duta dan Evi Yuliani Bersinar