Cerita Ahmad Hidayat, Atlet Para Angkat Berat yang Berhasil Pecahkan Rekor di Peparnas 2024 Meski Cederanya Belum Pulih
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Rina Widiastuti
Kamis, 10 Oktober 2024 17:50 WIB
TEMPO.CO, Solo - Atlet asal Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hidayat, sempat merasa waswas saat bertanding di cabang olahraga (cabor) para-angkat berat pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024. Penyebabnya, cedera yang dialaminya sejak Peparnas XVI di Papua tahun 2021 lalu, belum pulih benar.
Namun, ia berhasil menepis kekhawatirannya itu. Bahkan, dia membuktikan kemampuannya dengan memecahkan rekor catatan angkat terbaik kategori 54,1-59 kilogram (kg) saat pertandingan final, Rabu, 9 Oktober 2024.
"Posisi saya sejak Peparnas Papua kemarin cedera, nggak hilang. Sebenarnya agak takut juga untuk kembali, tapi berkat dukungan keluarga, istri, alhamdulilah tercapai apa yang saya harapkan," ujarnya seusai pertandingan.
Pada pertandingan final itu, Ahmad berhasil mengangkat beban seberat 158 kg. Capaian ini melampaui catatannya pada Peparnas sebelumnya. "Dulu saya pernah 142 kg, cuma kan saya cedera. Nah ini saya niat di Peparnas terakhir, bisa lima kali juara. Akhirnya keinginan saya untuk pecah rekor baru bisa tercapai hari ini," tuturnya.
Namun ia mengaku kompetisi kali ini terasa cukup berat persaingannya. Apalagi, adanya atlet-atlet muda para angkat berat yang berkualitas cukup baik bermunculan.
"Ini perlombaan terakhir saya yang sangat mengejutkan. Persaingannya sangat ketat, saya selama lima kali Peparnas belum ada yang nempel kayak gitu. Kami start jauh langsung, juara langsung. Baru kali ini saya merasa persaingan ketat," tuturnya.
Sebelum bertanding di ajang Peparnas 2024, ia menjalani latihan selama tiga bulan untuk persiapan. Ia merasakan adanya dukungan dari pelatih membuat situasi menjadi sangat kondusif. "Kami juga latihan keras selama sekitar tiga bulanan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi pelaksanaan Peparnas 2024 yang berlangsung di Kota Solo ini. Menurut dia, banyak capaian positif di ajang kali ini. "Memang angkat berat sekarang nggak kayak dulu. Kalau sekarang lebih memasyarakat," katanya.
Ia juga senang dengan regenerasi atlet yang berjalan saat ini. Hal itu tak lepas dari adanya program pembinaan yang baik. "Regenerasi sudah banyak, pembinaan juga berjalan bagus. Dulu kami power lifting difabel sedikit, ya mungkin karena pembinaan bagus jadi peminat juga banyak sekarang," ucap dia.
Pilihan Editor: Cina Tempati Semua Posisi Nomor Satu dalam Ranking Bulu Tangkis BWF Terbaru, Ulang Dominasi 12 Tahun Lalu