TEMPO.CO, Solo – Sekretaris Jenderal ASEAN Para Sport Federation (APSF), Wandee Tosuwan, menilai beragam fasilitas untuk atlet disabilitas di Indonesia, terutama di Solo, mulai meningkat secara signifikan. Ia membandingkan kehadiran fasilitas saat kali pertama datang ke Indonesia sekitar dua tahun lalu.
"Saya melihat perubahan yang drastis. Fasilitas di Solo saat ini sudah sangat baik. Harapannya akan lebih banyak lagi ajang internasional dapat diselenggarakan di Indonesia, khususnya di Solo," ujar dia saat sesi konferensi pers Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2024 di Hotel The Royal Surakarta Heritage, Jawa Tengah, Selasa, 8 Oktober 2024.
Perhelatan Peparnas 2024 juga didukung dengan keberadaan Media Center yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Media Center tersebut bertempat di Hotel The Royal Heritage Solo dan diluncurkan pada Minggu, 6 Oktober 2024. "Fasilitas (media center) ini sangat lengkap dan berkelas dunia. Semua yang ada di sini akan sangat membantu rekan-rekan jurnalis dalam meliput event ini dan semua informasi mudah diakses," kata dia.
Ia berharap fasilitas ini dapat menjadi standar global dalam memberikan dukungan kepada para jurnalis di ajang olahraga internasional. Dengan demikian, para jurnalis dapat memberitakan beragam informasi seputar perhelatan Peparnas 2024, bahkan bisa ke seluruh penjuru dunia.
Selain ruang kerja yang nyaman bagi jurnalis, ada sejumlah fasilitas pendukung dalam Media Center itu seperti internet berkecepatan tinggi, makanan, hingga ruang relaksasi. "Staf di sini juga ramah," kata dia.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Senny Marbun mengatakan sejauh ini sarana dan prasarana di Solo Raya sangat layak untuk terselenggaranya Peparnas 2024 ini. "Fasilitas di Solo lengkap dan ramah disabilitas. Apalagi Solo pernah menjadi tempat terselenggaranya ASEAN Para Games 2022, sehingga tepat ketika Solo dipilih untuk penyelenggaraan Peparnas tahun ini, menggantikan Sumatra Utara," kata dia.
Pilihan Editor:
