Indonesia Curigai Kecurangan Thailand di Cabang Angkat Besi

Reporter

Editor

Selasa, 20 Oktober 2009 19:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim angkat besi Indonesia yang akan bertanding di SEA Games Laos pada Desember mendatang mencurigai adanya kecurangan yang dilakukan oleh tim angkat besi Thailand. Kecurigaan ini terkait dengan dilibatkannya Thailand sebagai panitia dalam cabang angkat besi di SEA Games mendatang.

“Mengherankan sekali Thailand yang bukan tuan rumah diikutsertakan sebagai organizer,” kata Alamsah, Sekretaris Jenderal Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI).

Bentuk-bentuk kecurangan itu, menurut Alamsah, dapat ditemui dengan digunakannya kuota dan penggabungan beberapa nomor dalam angkat besi. Akibatnya, tidak semua nomor dalam angkat besi akan dipertandingkan di Laos pada Desember nanti. “Kalau mau fair dan mengikuti skema Olimpiade, angkat besi harusnya mempertandingkan 15 kelas dengan 8 kelas dari nomor putra dan 7 dari nomor putri. Tapi di Laos hanya akan dipertandingakan 13 kelas saja,” lanjut Alamsah.

Kelas yang akan digabungkan adalah 94 dan 94+ di nomor putra. Sedang di nomor putri kelas 69 dan 69+. “Dengan adanya penggabungan kelas ini, maka peluang kita meraih emas menjadi lebih sedikit, terutama di kelas-kelas dari nomor puteri. Mereka sengaja melakukan itu supaya kita tidak meraih medali,” Alamsah menerangkan.

Tim angkat besi Indonesia akan mengirimkan 9 lifter dalam SEA Games Laos mendatang. Dari 9 lifter itu, 5 di antaranya merupakan lifter putra. Empat lifter putri yang dipastikan akan berangkat ke Laos adalah Citra Febrianti, Lisa Rumbewas, Okta Dwi Pramita, dan Ni Luh Sinta Damariyani. Sedang utuk lifter putra, PB PABBSI baru akan mengumumkan namanya dalam waktu satu dua hari ke depan. “Kami sengaja menunda pengumuman 5 lifter putra yang akan berangkat ke Laos. Supaya tidak langsung ketahuan Thailand saja,” ujar Sonny Kasiran, Manajer Angkat Besi PB PABBSI.

Namun merujuk pada prestasi lifter angkat besi putra Indonesia beberapa waktu belakangan, beberapa nama yang pasti akan berangkat ke Laos adalah Eko Yulianto Irawan, Triyatno, dan Sandow Weldemar Nasution.

Dengan berkekuatan 9 lifter, tim angkat besi Indonesia ditarget untuk menggondol 4 medali emas. Tiga emas kemungkinan besar akan mudah diraih oleh lifter-lifter putra. “Tapi di lifter putri harus berjuang dan bersaing keras akibat adanya pembatasan kuota dan penggabungan kelas ini,” kata Sonny.

Cabang angkat besi merupakan salah satu cabang yang sering memberi medali bagi tim Indonesia. Pada Olimpiade Beijing 2008, angkat besi menyumbangkan dua medali perunggu melalui Eko Yuli dan Priyatno. Sedang di Sea Games 2007 Thailand, angkat besi menyumbang 5 emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

ARIS M

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya