Tampil di London Terbuka, Ganda Muda Menjanjikan
Editor
Agus baharudin olahraga
Senin, 7 Oktober 2013 16:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan sejumlah pemain ganda muda Indonesia di sektor putra, putri, dan campuran di turnamen bulu tangkis Grand Prix Gold London Terbuka, pekan lalu, dinilai memuaskan. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky menyatakan puas dengan penampilan mereka.
“Penampilan pemain-pemain muda kita pada sektor ganda putra, putri, dan campuran cukup menjanjikan,” kata Rexy kepada Tempo melalui pesan pendek, Senin, 7 Oktober 2013.
Pada Turnamen London Terbuka itu, Pelatnas PP PBSI mengirimkan enam ganda yang terdiri atas pemain-pemain muda. Mereka ialah Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika (ganda campuran), Irfan Fadhilah/Weni Anggraini (ganda campuran), Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi (ganda putra), Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf (ganda putra), Suci Rizky Andini/Jenna Gozali (ganda putri), dan Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris (ganda putri).
Pencapaian tertinggi dicapai oleh pasangan ganda putra Berry/Ricky. Mereka berhasil mencapai final. Sayang, di partai final mereka harus mengakui kehebatan pasangan unggulan pertama asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, yang juga merupakan pasangan ganda putra peringkat ke-3 dunia. Berry Ricky menyerah dua set langsung, 21-13, 21-16. Sekalipun begitu, penampilan Berry/Ricky dianggap memuaskan.
"Ricky/Berry kalah di final bukan dari sembarang pemain, tetapi pemain senior dan berpengalaman,” kata pelatih Aryono Miranat, sebagaimana dikutip badmintonindonesia.org.
"Apalagi, mereka memberi perlawanan sehingga pertandingan berlangsung ramai. Jadi, untuk hitungan pasangan baru, kami cukup puas dengan hasil ini. Namun, masih banyak tugas-tugas lain menanti.”
Sedangkan Wahyu/Ade juga tidak begitu saja gagal di babak pertama. Mereka berhasil menembus ke babak semifinal. Di babak semifinal itu, mereka ditaklukkan juara turnamen, Boe/Morgensen.
Di nomor ganda campuran, Irfan/Weni berhasil mencapai semifinal. Mereka lalu dikalahkan pasangan unggulan kedua asal Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels. Pasangan ganda campuran lainnya, Lukhi/Annisa, berhasil menembus perempat final sebelum dikalahkan Fuchs/Michels.
Pencapaian ganda campuran ini melampaui ekspektasi. Sebab, sebelum turnamen, Kepala Pelatih Ganda Campuran Richard Mainaky mengatakan tidak menetapkan target kepada pemain-pemain muda ini. Ia hanya ingin melihat penampilan mereka ketika berhadapan dengan pemain kelas dunia.
Sedangkan di nomor ganda putri, Suci/Jenna berhasil mencapai babak perempat final. Mereka kemudian dikalahkan oleh pasangan yang akhirnya menjuarai turnamen itu, Christina Pedersen/Kamila Rytter Juhl asal Denmark. Sedangkan Anggia/Della kandas di babak kedua oleh pasangan Singapura, Shinta Mulia Sari/Lei Yao.
Rexy tampakny tidak puas dengan penampilan pemain-pemain di nomor tunggal. “Kalau tunggal putri sangat disayangkan kalah kepada pemain yang tidak sepatutnya kalah,” ujarnya. “Tunggal putra juga.”
Namun, Rexy mengatakan ia mendapat laporan positif dari pelatih yang hadir di sana. “Tapi sekadar laporan dari para pelatih, penampilan mereka cukup baik,” ujarnya.
Pekan ini, atlet-atlet pelatnas yang telah berlaga di London Terbuka langsung mengikuti turnamen berikutnya, Kejuaraan Grand Prix Belanda Terbuka yang akan berlangsung 8-13 Oktober 2013.
GADI MAKITAN
Berita Terpopuler:
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri
Beredar, Surat dari Akil Mochtar ke MK
Soal Ratu Atut, Jawara Banten 'Tantang' KPK
Akal-akalan Putusan Akil, Wani Piro?
Akil Minta Apel Washington ke Bupati Gunung Mas