TEMPO.CO, Melbourne - Gelombang panas yang melanda Benua Kangguru, Australia, berdampak pada seri Grand Slam Australia Open 2014. Beberapa pertandingan yang digelar di lapangan terbuka Kamis, 16 Januari 2014, terpaksa ditunda. Sebab suhu udara mencapai 43,3 derajat celcius.
Petenis Rusia Maria Sharapova mengeluhkan cuaca panas yang tidak seperti biasanya itu. Dia menyatakan hampir ‘lempar handuk’ dengan panas terik saat menghadapi petenis Italia, Karin Knapp. Menurut Sharapova, panitia seharusnya menghentikan laga dan memindahkan pertandingan ke lapangan tertutup.
Beruntung, Sharapova berhasil memenangkan pertandingan sepanjang 3 jam 28 menit itu dengan 6-3, 4-6 dan 10-8. “Jika saya kalah, cuaca bukanlah alasan karena ada seseorang di sisi lain net menghadapi konsisi yang sama,’’ ujarnya.
Panitia akhirnya memindahkan sejumlah pertandingan yang digelar di Melbourne Park ke lapangan tertutup. Salah satunya, lapangan tertutup Hisense Arena, yang kemudian menjadi ajang pertarungan Jo-Wilfried Tsonga melawan petenis Brazil, Thomaz Bellucci.
Kondisi yang menyiksa ini tak hanya dirasakan pemain, tetapi para penonton pun merasakan cuaca panas yang ekstrim. Ratusan penton juga menjauhi tempat terbuka untuk menghindari suhu menyengat. Gelombang panas ini telah menyerang Australia sejak beberapa pekan lalu.
DAILY MAIL| ANTO
Berita Populer
Otto Hasibuan Mundur Sebagai Pengacara Akil
Djoko Kirmanto: Jokowi Jangan Ambil Wewenang Pusat
Kisah Cinta Ahok, Beda 9 Tahun dengan Istrinya
Jajal Bus Transjakarta Baru, Jokowi Kedinginan AC
Suami Khofifah Sudah Lama Menulis Hari Kematiannya