Kemenpora Coba Rekonsiliasi Kisruh Persebaya 1927  

Reporter

Minggu, 10 Mei 2015 05:29 WIB

Ratusan bonek, pendukung Persebaya 1927 melakukan konvoi di jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, (26/1). Konvoi yang di lakukan saat berlangsungnya Kongres PSSI ini untuk menuntut pembubaran Konggres PSSI dan memberikan pengakuan terhadap PSSI 1927. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar safari ke klub Persebaya 1927 sebagai salah satu usaha rekonsiliasi, selain untuk mencari data dan informasi yang lengkap mengenai klub tersebut.

Setelah Menpora Imam Nahwari mengumumkan tim transisi Jumat malam lalu, Kemenpora langsung menugaskan Asisten Deputi Organisasi Olahraga Dody Iswandi dan Kepala Bidang Organisasi Prestasi Internasional Edy Nurinda untuk bertemu dengan Persebaya 1927.

"Dari pertemuan ini, kami mendapatkan banyak masukan dan informasi yang nantinya akan menjadi bekal oleh-oleh yang kami laporkan kepada Menpora," kata Dody Iswandi seperti dilansir tim media Kemenpora di Jakarta, Sabtu.

Hasilnya akan diskusikan dan ditelaah lebih dalam oleh Menpora. "Yang penting kita semua datang ke sini memiliki cita-cita yang sama untuk membenahi sepak bola Indonesia ke depan lebih baik lagi," katanya.

Direktur Persebaya 1927 Saleh Ismail Mukadar mengaku senang dengan kedatangan rombongan Kemenpora untuk mencari tahu data dan kronologi kondisi perjalanan Persebaya.

Kepada rombongan dari Kemenpora, Saleh menceritakan bagaimana sejarah perjalanan Persebaya mulai dari Ligina X (2004) yang ketika itu berhasil menjadi juara hingga kondisi yang terjadi sekarang.

"Sebenarnya tidak ada dualisme di Persebaya, tim Persebaya itu hanya satu yang lahir tahun 1927. Bahkan pada tahun 2012, Persebaya sekarang ini masih diakui oleh PSSI. Entah karena apa tiba-tiba Persebaya sekarang ini diambil alih dan muncul nama Persebaya yang lainnya," kata Saleh.

Ia berharap hasil pertemuan bisa menghasilkan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia.

"Kita tidak usah sekarang melihat klub, sekarang kita harus melihat semua untuk kebaikan sepak bola Indonesia," tuturnya.

Jumat malam tadi Menpora Imam Nahrawi mengumumkan personel tim transisi yang akan mengambil alih hak dan kewenangan PSSI setelah dibekukan sejak 17 April lalu.

Ke-17 anggota tim transisi itu adalah F.X. Hadi Rudyatmo, Lodewijk F. Paulus, Ridwan Kamil, Eddy Rumpoko, Ricky Yakobi, Bibit Samad Rianto, Darmin Nasution, Ceppy T. Wartono, Tommy Kurniawan, Iwan Rukminto, Francis Wanandi, Saut H. Sirait, Andrew Darwis, Farid Husaini, Zuhairi Misrawi, Dias Faizal Malik Hendropriyono, dan Velix F. Wanggai.

ANTARA

Berita terkait

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.

Baca Selengkapnya