Tercepat Se-Asean, Dadi Kantongi Jersey Jingga

Reporter

Minggu, 11 Oktober 2015 18:39 WIB

Pebalap sepeda beradu kecepatan saat melintasi kawasan wisata Lembah Anai pada Tour De Singkarak Etape Keenam di Tanah Datar, Sumatera Barat, 8 Oktober 2015. Pebalap dari Pishgaman Giant Team, Hossein Askari, keluar sebagai yang tercepat dengan catatan waktu tiga jam 29 Menit 50 detik. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta -Dadi Suryadi sukes menjadi pebalap ASEAN tercepat atau pemegang kaus jingga pada Tour de Singkarak 2015 setelah menyelesai sembilan etape yang dilombakan mulai dari Painan dan finis di Jalan Samudera Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu.

Pebalap Pegasus Continental Cycling Team ini membukukan total catatan waktu 29:59:03 meski pada etape terakhir dari Padang Panjang menuju Jalan Samudera, Kota Padang, tidak masuk dalam 10 besar pebalap tercepat masuk finis.

Raihan pretasi pebalap asal Sumedang, Jawa Barat, itu terbilang cukup bagus. Apalagi persaingan sempat memanas dengan masuknya nama Ariya Phounsavath yang memperkuat Singha Infinite Cycling Team Thailand. Beruntung, pebalap asal Laos itu gagal melanjutkan perlombaan.


Tekanan tidak berhenti di situ saja. Setelah Phousavanth terhenti giliran Marcelo Felipe dari 7 Eleven yang menjadi lawan Suryadi. Pebalap asal Filipina itu bahkan beberapa kali mengunggulinya termasuk saat finis dietap tujuh di Pasaman Barat dan dietape delapan di Puncak Lawang Agam.

Meski mampu finis di depan Suryadi, posisi Felipe pada klasemen umum belum mampu menggeser posisi pebalap andalan Pegasus Continental Cycling Team itu meski selisih waktu mampu terpangkas sekitar satu menit.

Kepastian Suryadi menjadi pebalap ASEAN tercepat pada kejuaraan yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata itu setelah mampu finis dietape sembilan meski tidak masuk dalam 10 besar pebalap tercepat.

Pada etape terakhir ini dia sebenarnya sempat tertinggal cukup jauh yaitu sekitar empat menit. Namun, pelan tapi tapi pasti pebalap asal Sumedang itu menyodok bersama dengan rombongan besar yang saat ini berada dibelakang empat pebalap terdepan dan membuat selisih waktu terpangkas dan membuat posisinya aman.

"Etape ini cukup berat. Bahkan saya sempat kecolongan karena Felipe bisa terlepas setelah KOM (king of mountain). Bahkan gapnya cukup jauh. Tapi saya terus berusaha mengejarnya," kata Suryadi, usai perlombaan.

Saat etape delapan, gap atau selisih waktu antara Suryadi dengan Felipe adalah empat menit 48 detik. Namun saat finis dietape sembilan, selisih waktunya mengecil menjadi tiga menit 42 detik. Kondisi ini jelas membuat Suryadi was-was.


Felipe akhirnya tetap berada diposisi kedua dengan catatan waktu 30:02:45. Sedangkan untuk posisi tiga direbut pebalap dari BRCC-UBK Banyuwangi, Nandra Wahyudi, dengan total catatan waktu 30:22:40.

"Yang jelas saya bersyukur dengan hasil ini. Kerja sama tim selama kejuaraan juga berjalan baik," kata pebalap asal Sumedang, Jawa Barat itu.

Prestasi yang diraih oleh pebalap nasional itu mengulangi kejuaraan yang sama tahun lalu. Namun, untuk tahun ini Suryadi juga mendapatkan kaus merah-putih atau pebalap Indonesia tercepat pada kejuaraan dengan total hadiah Rp2,5 miliar itu.


Namun, prestasi dia tidak diikuti tim yang hanya bertengger di posisi enam dengan total catatan waktu 90:45:59.

ANTARA

Berita terkait

4 Spot Wisata Keren di Etape I Tour de Singkarak 2019

3 November 2019

4 Spot Wisata Keren di Etape I Tour de Singkarak 2019

Di rute sepanjang 107,3 kilometer etape I Tour de Singkarak, para pebalap, kru, dan penonton bisa menikmati empat destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Dua Tim Mundur dari Balap Sepeda Tour de Singkarak 2019

1 November 2019

Dua Tim Mundur dari Balap Sepeda Tour de Singkarak 2019

Tim Sri Lanka Police dan Oliver's Real Food dari Australia membatalkan keikutsertaan mereka dari balap sepeda Tour de Singkarak, 2-10 Nobember 2019.

Baca Selengkapnya

Tour de Singkarak 2019: Jambi Bersolek Sambut Etape Ke-7 dan 8

31 Oktober 2019

Tour de Singkarak 2019: Jambi Bersolek Sambut Etape Ke-7 dan 8

Tour de Singkarak 2019 yang akan dimulai Sabtu mendatang, 2 November, akan melewati kawasan Jambi pada etape ketujuh dan delapan.

Baca Selengkapnya

Mandeh, Spot Paling Elok dalam Tour de Singkarak 2019

27 Oktober 2019

Mandeh, Spot Paling Elok dalam Tour de Singkarak 2019

Puncak Mandeh bakal dilalui para pembalap dalam Tour de Singkarak 2019. Kawasan ini sedang populer karena aksesnya mudah dan pemandangannya indah.

Baca Selengkapnya

Tour de Singkarak 2019: Ikon Baru yang Diandalkan di Etape 9

24 Oktober 2019

Tour de Singkarak 2019: Ikon Baru yang Diandalkan di Etape 9

Kawasan wisata Mandeh akan menjadi bagian dari etape kesembilan lomba balap sepeda jalaran raya, Tour de Singkarak 2019.

Baca Selengkapnya

4 Kiat Agar Nyaman Menyaksikan Tour de Singkarak

24 Oktober 2019

4 Kiat Agar Nyaman Menyaksikan Tour de Singkarak

Tour de Singkarak melahap 1.324 kilometer melawati Sumbar hingga Jambi. Rute balap sepeda ini bakal melintasi berbagai destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Tim Lokal akan Ramaikan Persaingan Tour de Singkarak 2019

15 Oktober 2019

Tim Lokal akan Ramaikan Persaingan Tour de Singkarak 2019

Tim balap sepeda dari Sumatera Barat, Padang Road Bike, yakin bisa bersaing dengan pembalap mancanegara di Tour de Singkarak 2019.

Baca Selengkapnya

Catat Sembilan Stage Tour de Singkarak 2019, Total 1.324 Km

7 September 2019

Catat Sembilan Stage Tour de Singkarak 2019, Total 1.324 Km

Lomba balap sepeda jalan raya internasional Tour de Singkarak 2019 akan terbagi menjadi sembilan stage sejauh 1.324 kilometer.

Baca Selengkapnya

Jumlah Etape Balap Sepeda Tour de Indonesia 2020 Akan Ditambah

23 Agustus 2019

Jumlah Etape Balap Sepeda Tour de Indonesia 2020 Akan Ditambah

Jumlah etape balap sepeda Tour de Indonesia 2020 akan ditingkatkan menjadi enam atau tujuh, dibandingkan lima pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Berharap Para Pebalap Tour de Singkarak Bercerita pada Dunia

15 Agustus 2019

Berharap Para Pebalap Tour de Singkarak Bercerita pada Dunia

Tour de Singkarak tak menarik wisatawan mancanegara secara langsung. Tapi ini adalah promosi massal, pebalap pun bisa bercerita keindahan Sumbar.

Baca Selengkapnya