Seragam Defile Atlet Olimpiade Indonesia Dikritik  

Reporter

Selasa, 19 Juli 2016 04:25 WIB

Presiden Joko Widodo melepas kontingen Indonesia yang akan turun di Olimpiade 2016 Brazil di Istana Merdeka, Jakarta, 22 Juni 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah merilis seragam yang bakal dipakai atlet-atlet Indonesia dalam upacara pembukaan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil, 5 Agustus mendatang. Seragam tersebut diperkenalkan ketua kontingen Indonesia atau Chief de Mission Olimpiade, Raja Sapta Oktohari, Jumat pekan lalu, di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.

Seragam tersebut berupa jas yang didesain bercorak batik dan garuda dengan kelir merah-putih. Corak batik mirip burung garuda berwarna merah tampak besar dan simetris menutup bagian dada hingga perut. Di bagian lengan juga terdapat motif batik berkelir merah. Seragam tersebut didesain Proma Suci Ariani, anggota rombongan Chief de Mission Olimpiade 2016.

Rencananya, hampir semua atlet dan perwakilan Komite Olimpiade Indonesia akan memakai seragam tersebut. Selain itu, Okto cs mempersiapkan dua kostum daerah yang bakal ditampilkan di depan rombongan kontingen Indonesia.

Sayangnya, seragam defile kontingen Indonesia menimbulkan pro-kontra. Desainer busana dan pakar mode Musa Widyatnojo salah satu yang mengkritik seragam tersebut. Musa mengatakan jas pada seragam kontingen Indonesia terlalu formal. "Terlalu kaku, seperti kehilangan tema sportivitasnya," kata Musa ketika dihubungi Tempo, kemarin.

Musa juga menilai motif batik yang tergambar di seragam kontingen Indonesia terlalu bertema lokal. Padahal, menurut dia, untuk kegiatan berkelas internasional, lebih cocok digunakan motif batik yang lebih modern.

"Sangat bagus menunjukkan batik dan karakter budaya bangsa ke event internasional. Tapi harus disesuaikan dengan sudut pandang internasional agar budaya Indonesia tidak terkesan kuno," tutur Musa.

Ketua kontingen Indonesia atau Chief de Mission Olimpiade, Raja Sapta Oktohari, tak mau ambil pusing dengan sejumlah kritik terkait seragam defile. Dia justru menganggap kritik tersebut merupakan bukti perhatian masyarakat terhadap kontingen atlet Indonesia di Olimpiade 2016. "Kami ambil positifnya saja, masyarakat masih dukung kami," ucap Okto kepada Tempo, kemarin.

Menurut dia, pembuatan seragam defile tersebut punya tujuan mulia, yakni memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia. Okto mengatakan seragam defile pada tahun ini lebih berwarna ketimbang seragam Olimpiade empat tahun lalu di London. Ketika itu, kontingen Indonesia cuma memakai jas abu-abu biasa. "Pokoknya nanti kami akan tampil heboh seperti kontingen negara lain di Olimpiade Rio," ujarnya.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

20 jam lalu

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

Timnas U-23 Guinea mulai bersiap untuk menghadapi Timnas U-23 Indonesia pada babak play-off cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

2 hari lalu

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner dinilai pelatih Roberto Mancini layak bermain di Serie B Italia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

4 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

6 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

6 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

8 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

10 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

10 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

10 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

11 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya