Mencari Solusi Menghadang Mafia Atlet  

Minggu, 2 Oktober 2016 13:04 WIB

Perpindahan atlet-atlet secara mendadak berpotensi membuka celah bagi mafia olahraga.

INFO PON - Pindahnya atlet daerah dari satu provinsi ke provinsi lain, terutama menjelang penyelenggaraan event olahraga nasional, memang bukan hal yang tabu. Dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat lalu, tercatat sejumlah atlet Jabar akhirnya bertanding membela provinsi lain. Mereka di antaranya adalah Glen Victor Sutanto dan Ressa Kania Dewi dari cabang olahraga renang, serta Tannya Roumimper dari cabang olahraga bowling. Ketiganya membela Jawa Timur dalam PON yang baru saja berakhir.


Selain atlet Jabar yang hengkang ke luar provinsi, sejumlah atlet dari luar daerah justru turun memperkuat tim tuan rumah. Misalnya saja, atlet lempar lembing Dian Kartika Ratnasari, yang dalam PON sebelumnya membela Jawa Tengah. Kepindahan Dian ke Jabar lebih dikarenakan faktor ekonomi karena di Jabar Dian mendapatkan pekerjaan sekaligus kesempatan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.


Meski lazim terjadi, perpindahan atlet seperti ini bisa merugikan daerah asal, terutama karena biaya pembinaan atlet yang sudah digunakan menjadi sia-sia. Salah satu yang mengkhawatirkan kenyataan ini adalah Manajer Tim Voli Indoor Jabar, Netty Heryawan, yang juga istri Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan. Menurut Netty, perpindahan atlet-atlet secara mendadak seperti ini berpotensi membuka celah bagi mafia olahraga, yang hanya mencari keuntungan dari proses pindah domisili atlet.


“Hal ini akan mengganggu proses pembinaan dan regenerasi atlet di Indonesia. Memang, sah-sah saja seorang atlet ingin pindah domisili dan membela daerah lain, tapi yang akan diuntungkan para mafia karena ada uangnya,” kata Netty.


Kekhawatiran senada juga diungkapkan Ketua Umum KONI Kota Bandung Aan Johana. “Untuk PON kan tidak ada istilah transfer karena bukan klub. Jadi sayang kalau kita yang membesarkan dari nol, kemudian diambil provinsi lain,” tuturnya.


Advertising
Advertising

Dalam PON XIX, atlet Kota Bandung menyumbangkan 63 medali emas untuk Jabar, 51 perak, dan puluhan perunggu. Sumbangan besar ini menjadikan atlet Kota Bandung aset yang amat berharga dan bukan mustahil dibidik provinsi lain dalam PON berikutnya.


Aan berharap, KONI Jabar menguatkan komitmen mereka untuk membentengi atlet agar tidak pindah ke daerah lain. Perpindahan atlet antar provinsi cukup sulit dibendung karena biasanya ada iming-iming materi. Sementara kepindahan atlet antar kota atau antar kabupaten lebih mudah dibentengi karena biasanya berlatar belakang pindah sekolah atau pindah rumah mengikuti orangtua.


Sementara Netty Heryawan mengusulkan agar atlet Jabar yang membela provinsi lain hendaknya telah tinggal di wilayah Jabar selama sedikitnya dua tahun. “Sebab ini juga akan merugikan daerah yang ditinggalkan. Pembinaan atlet kan butuh biaya. Kalau mereka pindah domisili nanti akan sia-sia dong biayanya,” tukasnya.


Usulan lain datang dari Manajer Tim Pelatda Angkat Berat Jabar untuk PON XIX Sugito. Dia berharap pembentengan atlet juga dilakukan pemerintah lewat penyediaan lapangan pekerjaan tetap agar mereka tetap berdomisili di Jabar. (*)

Berita terkait

Lakukan Doping di PON 2016, Banding 6 Atlet Binaraga Ditolak  

6 September 2017

Lakukan Doping di PON 2016, Banding 6 Atlet Binaraga Ditolak  

Komisi Banding Anti-Doping Nasional menolak banding enam atlet binaraga yang diputus bersalah menggunakan doping dalam PON 2016 lalu.

Baca Selengkapnya

14 Atlet PON yang Doping Segera Disidangkan

14 Februari 2017

14 Atlet PON yang Doping Segera Disidangkan

Dewan Disiplin Anti-Doping Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar sidang tujuh atlet terduga menggunakan zat doping dalam PON XIX.

Baca Selengkapnya

Gubernur Jawa Barat Bagikan Bonus Rp 238 M buat Atlet PON  

8 Februari 2017

Gubernur Jawa Barat Bagikan Bonus Rp 238 M buat Atlet PON  

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bonus uang senilai Rp 238,032 miliar untuk atlet PON 2016.

Baca Selengkapnya

Freeport Sumbang Dana PON 2020 Rp 440 Miliar  

27 Januari 2017

Freeport Sumbang Dana PON 2020 Rp 440 Miliar  

Rencananya, dana itu akan digunakan untuk pembangunan kompleks olahraga Mimika.

Baca Selengkapnya

Kasus Doping PON XIX, Ini Langkah Dewan Disiplin Antidoping

16 Januari 2017

Kasus Doping PON XIX, Ini Langkah Dewan Disiplin Antidoping

Dewan Disiplin Antidoping menawarkan uji sampel kedua kepada
14 atlet pengguna doping saat PON XIX 2016 di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kasus Doping PON Jawa Barat, Atlet Ditawari Buka Sampel Kedua

16 Januari 2017

Kasus Doping PON Jawa Barat, Atlet Ditawari Buka Sampel Kedua

Dewan Disiplin Antidoping dibentuk untuk menindaklanjuti kecurangan 14 atlet PON Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Pemprov Bali Mulai Bagikan Sejumlah Bonus ke Atlet PON

20 Desember 2016

Pemprov Bali Mulai Bagikan Sejumlah Bonus ke Atlet PON

"Ini adalah capaian yang luar biasa dan sesuai dengan target yang diberikan."

Baca Selengkapnya

Plt Gubernur Soni Bakal Anggarkan Bonus Atlet Tahun Depan  

18 Desember 2016

Plt Gubernur Soni Bakal Anggarkan Bonus Atlet Tahun Depan  

Jumlah bonus atlet dikurangi karena ada ketentuan yang membatasi.

Baca Selengkapnya

Riau Tebar Bonus Rp 17,4 Miliar kepada Atlet PON XIX

15 Desember 2016

Riau Tebar Bonus Rp 17,4 Miliar kepada Atlet PON XIX

Bonus diberikan kepada atlet berpretasi mulai esok hari, khusunya mereka yang memiliki rekening Bank Riau.

Baca Selengkapnya

Atlet Papua Tagih Janji Bonus PON 2016

6 Desember 2016

Atlet Papua Tagih Janji Bonus PON 2016

Mereka menggelar aksinya dengan membawa medali yang diraih di kejuaraan PON Jawa Barat lalu serta spanduk-spanduk berisi tuntutan.

Baca Selengkapnya