Menpora Dorong Suporter Punya Saham di Klub Sepak Bola
Editor
Setiawan Adiwijaya
Senin, 31 Oktober 2016 21:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan kementeriannya bakal mendorong kelompok suporter memiliki saham di klub sepak bola. Sebab, saat ini suporter hanya menjadi pelengkap atau subsistem dalam sepak bola.
"Suporter harus punya saham di klub karena sekarang suporter hanya menjadi subsistem, padahal itu saling mempengaruhi," kata Imam saat berkunjung ke kantor PT Tempo Inti Media Tbk, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Suporter sepak bola, kata Imam, tidak diatur secara ketat dalam regulasi. Termasuk suporter yang berpotensi menimbulkan kerusuhan saat mendukung klub kesayangannya. "Tragisnya, itu disaksikan anak-anak di luar stadion. Akhirnya balas dendam dan kebencian didengar menjadi mindset baru. Selama ini, kan, dibiarkan," tuturnya. Untuk itu, regulasi memperketat peraturan tersebut dengan tindakan tegas.
Selain itu, Imam mengatakan bakal mengawal reformasi di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Usul ini merupakan bagian reformasi yang mendorong akar rumput sepak bola juga bergerak. "Pemerintah nanti mendorong grassroot sepak bola bermain, pemerintah juga mendorong pembangunan infrastruktur bagaimana menyediakan lapangan, paling tidak, berstandar FIFA," ucapnya.
PSSI bakal menggelar kongres pemilihan ketua umum pada 10 November 2016. Kongres itu akan dilaksanakan di Jakarta sesuai dengan saran pemerintah dalam pertemuan dengan PSSI pada 12 Oktober lalu. Kementerian Olahraga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar. "Kami hanya menyiapkan saran dan sarana," ujar Imam, yang memastikan tak akan mengintervensi kongres tersebut.
Sembilan nama bakal bersaing menjadi ketua umum. Mereka adalah Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman, Ady Rahmayadi, Moeldoko, Eddy Rumpoko, Tony Aprilani, Erwin Aksa, Djohar Arifin Husin, serta Bernhard Limbong. Mereka akan bersaing mendapatkan simpati dari 106 pemilik suara.
ARKHELAUS W.